Hati-hati Jawab Pertanyaan Anak

NYALANYALI.COM, Kisah – Istriku berpesan, “Pa, jemputkan ayam gule di Kenanga Garden ya.”


Lekas aku bergegas. Hari itu Sabtu. Seperti biasanya, di akhir pekan, inang (mertuaku) memasakkan gulai ayam. Dan kami selalu dapat bagian. Sedap.


Pagi itu, mertuaku ada urusan adat ke Kenanga Garden. Kalau tak salah, pejabat tinggi Lapas sedang menikah. Mereka merayakan hajatan besar itu di aula Kenanga Garden, salah satu restoran kenamaan di Medan.


Bergegas aku berangkat. Naik kereta (motor), tancap gas. Iyel, duduk di depan. Pakai masker dan reben. Di pintu masuk ke pekarangan resto itu berjejer puluhan bunga papan. Ucapan selamat berbahagia. Nama kedua pengantin tertera di situ. Begitu bertemu mertua, kami langsung balik kanan usai menerima tupperware berisi penuh gulai ayam yang sedapnya bukan buatan.


Sebelum meninggalkan lokasi resto, Iyel nyeletuk, “Pak kenapa ada banyak papan bunga di situ?”

“Oh, ada yang kawin,”

“Apa itu kawin, Pak?”

“Apa ya…oh, Nikah,”

“Apa itu nikah, Pak?”


Aku diam. Tersadar. Aku gak bisa jawab sembarangan. Karena jawabanku bakal penting sekali buat anakku ini. Mikirlah aku. Sambil berkendara, otakku berpikir mencari jawaban yang mudah di mngerti anakku. Lalu

Aha….dapat ide.


“Nikah itu berteman, Bang. Teman hidup. Ya, sahabat. Macam upin-ipin, sahabat selamanya. Gak terpisahkan,”


“Oooooo nikah itu berarti mau jadi kayak upin-ipin ya Pak. Aku pun ada sahabatku, Moses, Ernest, Tigor dan Joel. Nanti aku nikah sama mereka ya, Pak?”

Makjang. Skakmat. 


“Udahlah…kita bahas yang lain saja ya. Oke?”


Frens, emang sama anak-anak nih gak bisa kita sepele memberi jawaban. Mereka punya rasa ingin tahu yang tinggi, dan mereka butuh penjelasan yang sederhana. Tugas orangtua macam jadi lebih berat. Musti mikir. Musti temukan analogi yang pas. Salah dikit, jadi boomerang. 

Selamat malamlah, wankawan. Yang udah pada nikah, jadilah upin-ipin. Sahabat selamanya. 

Medan, 5 Mei 2021

DEDY GUNAWAN HUTAJULU

Bagikan :

Advertisement