Filologi, Ilmu Pembuka Peradaban (02)

NYALANYALI.COM – Berkaitan dengan beberapa musibah yang terjadi negeri kita baru-baru ini, ada satu naskah kuno yang memuat kisah tentang peristiwa tsunami yang pernah terjadi di masa lalu. Adalah naskah Serat Sri Nata dalam Babad Tanah Jawi, berkisah tentang kedasyatan tsunami di Jawa bagian selatan. Terekam dalam tembang pangkur :

“Kilat thathit abarungan,

panjunêgur swara kagiri-giri,

narka yèn kiyamat iku,

toya minggah ngawiyat,

apan kadya amor mina toyanipun,

sêmana datan winarna,

Ratu Kidul duk miyarsi.

Lagya saré kanthi dènta,

kagègèran manahé Sang Sung Dèwi,

déné naga samya mlayu,

arsa minggah pêrdata,

Ratu Kidul alon dénira amuwus,

sêlawas sun durung mulat,

samodra pan dadi kisik,

Déné panasé kang toya,

aglir agni klungkung panasing warih,

mina sêdaya pas lampus,

baya ari kiyamat.”

Terjemahan :

“Kilat dan halilintar (datang) bersamaan,

gemuruh suaranya menakutkan,

mengira bahwa itu adalah kiamat,

air naik ke angkasa,

bahkan airnya seperti bercampur dengan ikan,

pada saat itu tak dikisahkan,

Ratu Kidul saat mendengarnya.

(Ratu Kidul) sedang tidur beralaskan gading,

kacaulah hati Sang Dewi,

bahkan semua naga pun lari,

ingin naik untuk bersiaga (siap bertempur),

Ratu Kidul berkata perlahan,

“Selama ini aku belum pernah menyaksikan,

lautan berubah menjadi pesisir/ pantai.

Bahkan panasnya air,

bagaikan api, sangatlah panas airnya,

semua ikan mati,

mungkin ini hari kiamat.” 

Dari petikan teks naskah kuno di atas dapat kita ketahui tentang gambaran peristiwa tsunami di masa lalu. Bahwa sebenarnya, dongeng/ mitos adalah file guna menyimpan informasi penting tentang suatu peristiwa yang telah terjadi ratusan tahun lalu. 

BACA:
Filologi, Ilmu Pembuka Peradaban (02)

Jejak yang terekam tersebut sepatutnya dijadikan data oleh LIPI dan BMKG terkait mitigasi bencana. Seperti yang diungkapkan oleh mantan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Dr. Zainal Arifin, “Mitos dan dongeng sebetulnya adalah bentuk gambaran pengetahuan masyarakat masa lalu terhadap peristiwa alam. Kadang sains dapat berkembang dari mitos, seperti adanya kisah kota yang hilang di sekitar selatan Sumatera, Riau, kisah ini ditelusuri menggunakan pendekatan ilmiah.”

Kajian filologis sangat diperlukan guna mengungkap segala informasi penting yang tersimpan dalam teks naskah kuno. Dari filologi-lah banyak rahasia masa lalu akan terungkap, dari filologi-lah segala keilmuan masa lalu akan tersingkap, dan dengan filologi-lah kita membuka kembali peradaban besar bangsa kita.

AGUSTIN ARIANI
Filolog dan peneliti independen

Bagikan :

Advertisement