NYALANYALI.COM, Wisata – Senangnya masyarakat Jakarta saat ini karena masih banyak rekreasi yang bisa dilakukan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar tiket masuk. Taman Kota menjadi pilihan.
Keberadaan Taman Kota telah banyak memberi manfaat. Keindahan dan keasrian penataannya sebagai ruang publik telah mengundang orang untuk datang dan menikmatinya. Jakarta yang akrab dengan kemacetan dan polusi udara, menjadikan kehadiran taman kota sebuah jawaban untuk melepas lelah dari semua kepenatan akibat rutinitas kesehariannya. Ini beberapa pilihan untuk rehat sejenak dari rutinitas.
Taman Situ Lembang
Berada di Jalan Lembang, kawasan Menteng. Rimbunya pepohonan menjadikan taman kota ini tampak asri apalagi disitu terdapat danau Taman Situ Lembang (TSL) Beragam aktifitas bisa dilakukan di taman seluas kurang lebih satu hektare ini. Danau buatan yang ada merupakan salah satu bagian dari penataan kawasan Menteng di masa penjajahan Belanda dulu. Kemashuran Taman Setu Lembang bahkan diabadikan lewat sebuah lagu berjudul Kisah malam di jalan Lembang ciptaan Syaiful Bahri & M. Saleh Suita.
Kawasan Menteng yang terkenal sebagai kawasan elit Jakarta, menjadikan taman kota yang satu ini banyak dikunjungi warga Jakarta, sejak pagi hingga malam hampir tidak pernah sepi pengunjung mulai dari anak sekolah, mahasiswa hingga karyawan perusahaan bahkan ada pula yang datang bersama keluarga.
Melihat besarnya manfaat TSL bagi masyarakat, Pada 1984, Dinas Petamanan merenovasi taman ini. Pada 2002 STL kembali direnovasi sehingga kian terlihat elok dan semakin menarik. Selain menikmati rimbunya pepohonan dan indahnya bunga teratai yang mengapung di tengah danau, pengunjung juga dapat menikmati hadirnya puluhan burung merpati yang hidup di sekitar TSL. Jika perut Anda terasa lapar, jangan khawatir karena di TSL banyak pedagang yang menjual bergam jenis makanan. Pada saat Ramadhan tiba TSL menjadi salah satu pilihan warga untuk ngabuburit.
Taman Suropati
Jakarta Pusat juga memiliki beberapa taman kota yang sangat representatif untuk berekreasi dan melepas lelah dari rutinitas kerja, seperti Taman Suropati. Meski berada di tengah jalur sibuk kendaraan, keasrian dan kesejukan udara di Taman Suropati tak kalah dari TSL, ini tak lepas dari banyaknya pepohonan yang memayungi taman.
Taman Suropati juga menjadi salah satu taman kota yang banyak dikunjungi orang. Puluhan anak muda yang datang untuk bersantai biasanya sudah terlihat sejak pagi menjelang siang hingga malam hari. Pada siang hari Taman Suropati menjadi pilihan melepas lelah para pekerja lapangan untuk istirahat sejenak atau makan siang.
Karena selalu ramai dikunjungi orang, di sekitar taman kini diramaikan pedagang makanan yang siap melayani Anda bersantai. Hal menarik lain yang dapat kita temui disini adalah kehadiran para seniman mulai dari teater, musik, seni tari, hingga seni rupa berkumpul disini. Salah satunya adalah komunitas Taman Suropati Chambers.
Taman Menteng
Taman Menteng adalah taman yang paling muda usianya di aantara taman kota lainnya di kawasan Jakarta Pusat. Taman dibuka dan diresmikan pada April 2007 oleh Sutiyoso, Gubernur DKI saat itu. Sebelumnya, taman seluas 2,5 hektare ini adalah stadion sepakbola. Pada Oktober 2006, pemerintah kota Jakarta menjadikannya Taman Kota yang didesain sebagai sebuah ruang terbuka modern dengan penataan masa kini yang cocok dinikmati oleh semua kalangan dari berbagai usia.
Sebagai taman yang masih baru, bekas markas tim sepakbola Persija ini memiliki fasilitas cukup lengkap mulai dari bangku taman, arena bermain anak, air mancur, juga rumah kaca yang disewakan untuk pameran lukisan dan tanaman, bahkan beberapakali juga dipakai untuk syuting film, sinetron, juga iklan.
Taman kota dengan 44 sumur resapan ini ditanami 1.000 pohon dari 30 jenis tumbuhan. Disini tersedia pula sarana olahraga, seperti lapangan futsal, bola, voli dan basket, yang kesemuanya bisa dipakai gratis. Fasilitas pendukung lainnya adalah lapangan parkir yang cukup luas dan terjaga petugas resmi, sehingga pengunjung tak peru lagi memusingkan soal keamanan kendaraannya, serta toilet umum.
Taman Lapangan Banteng
Satu lagi Taman Kota yang berlokasi di Jakarta Pusat adalah Taman Lapangan Banteng, yang sudah dikenal orang sejak lama. Selain sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, kawasan ini juga banyak menyimpan kisah.
Dulu, disini dikenal sebagai tempat untuk berburu kijang bagi orang-orang kaya Belanda di Batavia. Para tuan tanah ini biasanya berburu satwa di hutan persis di Lapangan Banteng ini selepas kerja. Sebuah tugu berupa tiang besar dengan patung singa pernah didirikan di tengah Lapangan Banteng pada 1828. Tugu itu didirikan sebagai Monumen Pertempuran Waterloo, Belgia, tempat Napoleon I dikalahkan pada tahun 1815.
Namun setelah pemerintahan Belanda angkat kaki, lalu digantikan Jepang, beberapa peninggalan dihancurkan sekitar tahun 1942, termasuk Tugu Singa dan patung Jan Pieterszoon Coen. Presiden Soekarno pada 1964 kemudian membangun patung Pembebasan Irian Barat, berupa seorang lelaki yang sedang berusaha membebaskan tangannya dari belenggu rantai.