Tentang Kejutan Lain dari Kalimantan

NYALANYALI.COM, Kisah – Selama ini kejutan mengenai Kalimantan lazimnya kurang menyenangkan. Ia bisa mewujud kabar mengenai cepatnya hutan menjadi lahan komersial, bisa pula kabar hutan yang dibakar. Tapi terkadang kejutan tak melulu soal kepiluan. Seperti kisah mengenai Bang Nordin yang akan dibentangkan dalam tulisan ini.

Bang Nordin mengambil nama “Nordin Seruyan” sebagai identitas karya juga identitas di dunia maya. Laman facebooknya selalu riuh oleh tanggapan dari masyarakat dengan aneka latar belakang. Keriuhan ini bersumber dari luwesnya Bang Nordin bergaul. Beliau bisa diajak ngobrol sebagai wartawan, sebagai pengusaha rumah makan, event organizer, sebagai pemerhati masalah sosial, sebagai petani, dan juga sebagai fotografer.

Profesinya sebagai fotografer inilah yang akhirnya membuka pintu-pintu baru menuju silaturahmi fotografer internasional. Spesialisasi yang beliau tekuni adalah fotografi makro. Hal ini berkorelasi erat dengan lingkungan yang masih asri di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan. Dimana serangga dan fitur alam lainnya lebih mudah ditemukan. 

Jika disarikan, sudah lebih dari 100 kali foto makro dari beliau terbit baik daring maupun luring (nasional maupun internasional). Lebih dari 50 kali menjadi pembicara pada workshop fotografi di berbagai daerah di tanah air. Pernah menjadi kurator mewakili Asia di website fotografi ternama www.1x.com. Dinobatkan menjadi macrophotographer of the year tahun 2013 masuk di jajaran 10 besar fotografer terbaik dunia versi www.topteny.com (situs fotografi berbasis di New York), dan prestasi lainnya. Saat ini, kita pun masih bisa dengan mudah menemukan karya-karya fotografi makro karya Beliau di mesin mencari.

Beliau selalu percaya, selain bakat, ketekunan dan kerja keras adalah kunci keberhasilan. Motivasi intrinsik tersebut dipadukan dengan kekayaan alam di Kuala Pembuang, Seruyan membuat fotografer makro lainnya yang berdomisili di daerah urban menjadikan keasrian desa sebagai kiblat.

Saya sudah menemukan beberapa kali ekspresi keterkejutan terhadap capaian Bang Nordin Seruyan. Entah itu dari kalangan wartawan, fotografer, maupun dari penyair yang bertugas untuk residensi dalam program Sastrawan Berkarya di Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Seruyan. Orang-orang dari pusat pemerintahan mayoritas berangkat dengan stereotip, masyakarat di daerah 3T, tertinggal dalam hal segalanya. Saya jadi terngiang kata mutiara dari Anil Gupta (Innovation by The Poor [The Honeybee Networking]). “The minds on the margin are not marginal minds!
PANJI IRFAN
Buku #sayabelajarhidup ke-11 Nusantara Berkisah 02: Orang-orang Sakti

Bagikan :

Advertisement