Nomor Nol

NYALANYALI.COM, Kisah – Di jalur sepedaanku, kutemui penjual gerobak yang selalu ramai. Aroma khas bumbu menyeruak sampai jauh. Sungguh menggoda untuk mengunjunginya. Awalnya kukira dia menjual semacam ayam krispi. Ternyata setelah kuperhatikan ada tulisan kecil di gerobaknya: lele krispi.

Tentu saja aku penasaran karena keramaiannya itu, hingga saat bukan hari kerja aku ikut ngantri membeli. Pertama kali melihat yang jual langsung adem, dia mas-mas berkacamata yang resik dan santun. Di tengah kesibukannya melayani dia juga sambil menggoreng dan menepungi lele.

Lelenya berbentuk lele terbang. Jadi daging dibelah kanan kiri hingga saat digoreng membentuk 3 garis. Yang dua adalah daging, yang tengah tulang sampai ekor utuh. Krispi enak berbumbu. Dan yang paling juwara adalah tulangnya. Jadi rebutan hahaha.

Lele dari rendaman bumbu dimasukkan ke tepung bumbu khusus, dikocok-kocok bentar lalu digoreng. Sesekali mas itu menyaring tepung bumbu karena ada yang menggerindil. Dan menambahkan tepung baru yang tidak ada gumpalan. Terasa mudah dan sederhana, padahal tidak. Melihat lele mentah saja terasa betapa rentan patah. Tapi entah mengapa di tangan mas itu kok mereka sekeras baja, tampil anggun dan manut.

Antreanku nomor 4 dari yang sudah datang. Sambil menggoreng mas itu bilang, tolong diingatkan kalau dia salah melayani pembeli karena salah menghafal antrean.

Nah, berhubung antrean depanku beli banyak, jadi ngantreku jadi lebih lama. Kemudian saat giliranku, kok lele yang matang ditaruh di laci atas, bukan tempat saji seperti biasa. Kupikir karena ada pembeli lain yang memesan di depanku.

Rupanya bukan begitu, saat kemudian mas itu memberikan pesananku dia meminta maaf.  “Maaf ya mbak jadi menunggu lebih lama, tadi lele matang yang sebelum ini terlalu garing. Jadi saya simpan karena ga layak jual”. Lalu dia kembali minta maaf lagi sebelum aku pergi berlalu. Jujur aku cuma bisa ndomblong, ada ya penjual yang begini. Amazing

Padahal, kalau dari penampakannya tadi juga ga gosong lho. Aku juga ga mudeng kalau itu terlalu garing, tampilannya biasa saja. Lagian namanya juga lele krispi, pasti garinglah ya…

Tapi ternyata buat mas itu, dia berprinsip yang demikian tidak untuk dijual. Dia ga mau mengecewakan pelanggan. Sungguh penjual yang langka.

Jadi ingat kata gadisku dulu, yang terbaik itu (juara) nomor satu. Jadi kalau ada yang lebih baik lagi itu nomor nol namanya. Kurasa mas itu termasuk yang nomor nol. Laris manis ya mas, dirimu baik hati dan daganganmu enak mantap.

AGNES DARA

Bagikan :

Advertisement