NYALANYALI.COM, Kisah – DIA hadirkan anak yang tumbuh berbeda agar kita belajar untuk mengerti bahwa kesempurnaan jiwa tidak hanya berdiam dalam bentuk yang tak sempurna dalam kelengkapannya.
Dari sahabat yang tuna wicara kita bisa belajar mendengar suara hati bukan sebatas suara kata.
Dari anak kita yang tuna rungu tak mampu mendengar, agar kita bisa belajar bagaimana berbicara dengan keheningan hati.
Dari sahabat yang tak mampu melihat, agar kita bisa belajar bersamanya bagaimana bisa melihat dengan mata hati.
Dari anak kita yang tak mampu berjalan, agar kita belajar menyadari bahwa pikiran mereka lebih cepat berjalan dari kaki-kakinya.
DIA hadirkan anak-anak yang tak mudah percaya dan menurut kata kata kita, agar kita mengerti bahwa setiap jiwa memiliki benih keyakinan pada dirinya sendiri untuk ditumbuhkan dalam asuhan-asuhan kita.
Dari sahabat yang sikap nya tak selalu sesuai kehendak kita, agar kita menyadari bahwa kitapun seringkali menjadi orang yang tak sesuai dengan jiwa kita sendiri.
Dari orang tua kita yang surga berada di bawah telapak kakinya, kita belajar bahwa Ridho Tuhan adalah ridho orang tua, Kita belajar untuk berbakti memuliakan orang tua.
Dari situasi Pandemi akibat virus, betapa rapuh dan lemahnya kita, kita belajar agar lebih memantapkan kehambaan kita dihadapanNYA.
Diciptakan alam semesta beserta isinya sebagai tanda-tanda kebesaranNya. Ada hutan, danau, gunung dan bentang alamnya.
Tanda maha sempurna ciptaanNya yang terdekat bagi kita adalah manusia; diri kita sendiri dan orang di sekitar kita. Ada anak, orang tua dan sahabat.
Keberadaan Sang Pencipta tergantung prasangka hamba-Nya.Kita mendekat sedepa DIA akan selangkah lebih mendekat. Prasangka baik membimbing kita untuk selalu berpikir positif, membimbing kita memudahkan membaca dan belajar pesan yang terkandung pada setiap ciptaanNYA.
Jangan lelah belajar untuk terus membaca pesanNYA dengan keheningan hati kita.
Bacalah…
Bacalah…
Bacalah!
Siantar , 27 Feb.2021
GONS TORO