Apa yang kita perjuangkan…..
Berpeluh keringat menetes untuk suara yang berteriak lantang.
Menggebu tak lagi melihat malu, kadang tampak seperti pahlawan kesiangan.
Amarah yang disangka terarah, tak ubahnya auman emosi berbaur tanpa terukur.
Apa yang kita perjuangankan … Keadilan atau sekedar kenyamanan?
Saat satu jari telunjuk menunjuk, tiga jari lain mengarah tajam pada diri yang teruk. Seolah sadar luncurkan tanggapan paling benar, namun nyali tutupi peka koreksi hati.
.Apa yang kita perjuangkan … Kemanusiaan atau hanya keegoisan?
Katanya keras menebas semua keangkuhan penguasa kejam, tapi berasumsi dengan mata terpejam. Tak terima bila manusia terkoyak, kemudian setuju dengan alam yang rusak.
Apa yang kita perjuangkan … Kehidupan atau cuma kepura-puraan?
Hidupi hidup penuh perjuangan dengan begitu gagah. Sementara, rumah hatinya gugur bersimbah darah. Laju cepat panjang umur kehidupan justru mempercepat kematian. Sabar hanya jadi simbol pembalut ketamakan.
Terima bahwa daging lemah…
Akui jiwa yang rakus…
Sadar dan perbaiki.
Sudahlah, kita hanya ingin bahagia.
Jadi, apa yang kita perjuangkan?
BAYU SATITO