NYALANYALI.COM – Stunting, masalah pertumbuhan anak yang lambat dan tidak seimbang, telah menjadi tantangan serius di banyak daerah Indonesia. Salah satu daerah yang berjuang melawan stunting adalah Kepulauan Nias di Sumatera Utara.
Salah satu lembaga yang bertahun-tahun berjuang melawan stunting di kepulauan Nias, adalah Yayasan Cahaya Peduli Semesta Indonesia (YCPSI). Terlepas dari tantangan besar, mereka telah menunjukkan kegigihan dan tekad untuk mengatasi stunting di Nias.
YCPSI, yang dipimpin oleh Dr. dr. Cashtri Meher, telah lama terlibat dalam upaya mengatasi stunting di Kepulauan Nias. Mereka mengadakan berbagai program pendidikan dan pencegahan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting dan memberikan pengetahuan tentang gizi yang seimbang.
Salah satu langkah yang signifikan dalam perjuangan mereka adalah mencetak buku edukasi tentang stunting dalam bahasa Nias. Hal ini mempermudah pendekatan ke masyarakat setempat dengan informasi yang mereka mengerti. Dr. dr. Cashtri Meher menyampaikan kepeduliannya terhadap kondisi stunting di Kepulauan Nias dan mengapa mereka memutuskan untuk bergerak. “Kami prihatin dengan kondisi stunting di Kepulauan Nias dan karena itu terpanggil untuk berbuat. Kami ingin memulai dari wilayah yang jarang diperhatikan seperti Kepulauan Nias,” katanya.
Selain penyuluhan dan edukasi, YCPSI juga berfokus pada pelatihan dan pendidikan. Mereka telah melatih penduduk setempat untuk menjadi kader kesehatan yang mampu memberikan bantuan dalam mengatasi masalah stunting. Ini adalah langkah strategis untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya pencegahan stunting.
Namun, melawan stunting bukanlah tugas yang bisa diemban oleh satu pihak saja. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan dan gereja, menjadi penting dalam menjalankan upaya ini. Pada tahun terbaru, YCPSI menjalin kerjasama yang kuat dengan Sekolah Tinggi Theologia (STT) BNKP Sundermann.
Dalam program ini, mereka melaksanakan Training of Trainers (ToT) kepada mahasiswa STT BNKP yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan, untuk melatih mereka agar mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang stunting.
Kerjasama antara YCPSI dan STT BNKP Sundermann bukan hanya tentang pelatihan, tetapi juga tentang mempersiapkan generasi yang lebih baik untuk masa mendatang. Ini adalah langkah nyata dalam memastikan bahwa upaya melawan stunting di Kepulauan Nias dapat berjalan secara berkelanjutan. Seperti yang dikatakan oleh Dr.dr. Cashtri Meher, “Dengan demikian dampak kehadiran mereka akan lebih terasa.”
Dengan gigih dan tekad kuat, YCPSI telah menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat sipil dalam upaya mengatasi masalah kesehatan seperti stunting. Kolaborasi mereka dengan STT BNKP Sundermann adalah langkah maju yang menjanjikan bagi masa depan anak-anak di Kepulauan Nias. Diharapkan ini akan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia yang juga berjuang melawan stunting untuk terus bergerak maju dalam perang melawan stunting ini.
DEDY HUTAJULU