Setelah Tertunda 7 tahun, Film Pesantren Tayang 4 Agustus 2022 di Bioskop

NYALANYALI.COM – Bukan waktu sebentar menunggu film Pesantren tayang di bioskop sejak diproduksi pada 2015. Dan, pada 4 Agustus 2022 nanti film yang dibesut sutradara Shalahuddin Siregar, sekaligus  produser, sudah bisa disaksikan di seluruh bioskop di Tanah Air.

Dan, pada Senin 1 Agustus 2022, film Pesantren melakukan kegiatan press screening dan konferensi pers pukul 14.00, di XXI Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Film Pesantren diproduksi Negeri Films, sedangkan distribusinya di bioskop dilakukan oleh Lola Amaria Productions, model kerjasama yang jarang dilakukan di Indonesia, meskipun ini praktik yang lazim di luar. Lola Amaria mengatakan bahwa isu yang dibawa film Pesantren sangat penting untuk Indonesia saat ini, karena itulah dia mendistribusikan film ini di jaringan bioskop komersil.

Lola Amaria Production dengan Yayasan Bumi Karya Lestari juga membuat program Sinema Ramadan, yaitu program pemutaran film Pesantren di 10 pesantren di pulau Jawa selama bulan Ramadan tahun 2022. Program ini dibuat sebelum rilis di bioskop, untuk melihat bagaimana pendapat para santri sebagai subjek di film ini. Program Sinema Ramadan berjalan sukses dengan dukungan dani Bank BNI, Telkom, dan Telkomsel.

Setelah sempat berhenti di tengah jalan karena kesulitan pendanaan. produksi film Pesantren yang dimulai tahun 2015 ini akhirnya bisa selesai pada 2019 dengan dukungan dari In-Docs, Steps International, Kedutaan Denmark di Jakarta, Talents Tokyo, serta dua stasiun TV internasional—NHK dan Al Jazeera Documentary Channel.

Film ini diputar pertama kali di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) pada tahun 2019. IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia.

Film Pesantren terpilih dari sekitar 3000 film, ada pada program di Luminous, sebuah program yang menurut IDFA adalah “untuk film-film yang mampu menenggelamkan para penontonnya dalam pengalaman sinematik, yang digerakkan oleh tokoh, cerita, maupun pembuat film. Luminous hadir untuk memulihkan keindahan relasi, ekspresi dan rasa empati manusia dan membuat yang universal menjadi nyata lewat individu-individu dalam film-fim terpilih.”

“Gaya observasional (sutradara) memberi kekuatan kepada anak-anak muda yang menjadi subyek film ini sehingga mereka mampu menceritakan kisah mereka sendiri,” kata juru program Luminous Sarah Dawson. “Kita bisa belajar banyak dari guru-guru maupun pelajar dalam film ini, apapun kepercayaan atau identitas kita. Buat saya sendiri, film ini membuat saya merasa lebih punya harapan tentang dunia,” ujarnya.

Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki tak kurang dari 25.000 pesantren. Karena terkesan tertutup, banyak stigma negatif yang dilekatkan padanya, padahal sebenarnya apa yang kita tahu tentang institusi pendidikan tertua di Indonesia ini?

Film Pesantren adalah usaha untuk mencari tahu tentang hal itu, tentang bagaimana kehidupan para santri di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, sebuah pesantren terbesar dengan 2.000 santri di Cirebon, Jawa Barat.

URRY KARTOPATI

Bagikan :

Advertisement