Sang Pendongeng Samsudin Raih Kehati Award 2020, Keinginannya Bertemu Langsung Emil Salim

NYALANYALI.COM, Indramayu – Samsudin, 49 tahun, guru sekolah dasar di Indramayu, Jawa Barat, telah berkeliling naik sepeda menjelajahi 13 provinsi untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak-anak terkait pelestarian satwa langka Indonesia. Dia meninggalkan pekerjaannya agar dapat mengedukasi anak-anak melalui media wayang kardus dan aneka cerita tentang kecintaan pada lingkungan.

Usaha yang dilakukan Samsudin ini diganjar penghargaan dari Yayasan Kehati yang dipimpin prof Emil Salim. Ia memperoleh penghargaan Kehati Award 2020 untuk kategori Ditra kehati. Kategori  dimenangkan Samsudin ini adalah penghargaan untuk perorangan atau kelompok/organisasi dari kalangan media dan komunikasi massa (termasuk jurnalis media cetak dan elektronik) serta pekerja seni dan budaya.

Menurut Pembina Yayasan Kehati Emil Salim, penghargaan semacam ini sebagai upaya agar para pahlawan lingkungan ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. “Peningkatan sektor ekonomi harus sejalan dengan  pelestarian lingkungan hidup, di mana pemanfaatan keragaman hayati punya nilai berkeadilan,” kata mantan Menteri Lingkungan Hidup itu.

Samsudin menjadi salah seorang penerima penghargaan yang diberikan secara daring pada Jumat,  27 November 2020 di Jakarta, dalam kategori Citra Kehati, dalam ajang  Kehati Award ke-9 tahun 2020. Penerima lainnya  Rubama M dari Kota Banda Aceh dengan kategori Prakarsa kehati; Bupati Kabupaten SIntang, Kalimantan Barat, Jarot Winarno untuk kategori Inovasi Kehati; Pande Ketut Diah Kencana dari Kota Denpasar untuk kategori Cipta Kehati;  Margaretha Mala dari Kabupaten Kapuas Hulu untuk kategori Tunas Kehati.

“Saya gembira dengan apresiasi Yayasan Kehati in kepada kegiatan yang saya lakukan. Ke depannya semoga makin banyak pihak yang mau membantu kelancaran kegiatan dongeng keliling untuk pendidikan pelestarian satwa Indonesia,” kata Samsudin. Namun, ia menyayangkan tidak dapat bertemu langsung dengan Emil Sali, “Sayangnya saya tidak bisa berbincang langsung dengan Pak Emil Salim dan Desi Awar. Tokoh-tokoh inspiratif bagi saya dan anak saya, Sofia Amelia Suryani,” katanya.

Samsudin pun sebenarnya mengharapkan, suatu saat  saat mendongeng untuk anak-anak bisa diampingi Emil Salim. “Jika itu kejadian, akan menjadi hadiah terbesar buat saya,” kata dia.

Bagikan :

Advertisement