Salam Toleransi dari Ruteng

NYALANYALI.COM – NTT yang dikenal sebagai provinsi paling toleran di Indonesia dan dijuluki Nusa Indah Toleran bukan sekedar slogan. Kehidupan toleran di NTT ditunjukan dalam berbagai bentuk dan nyata dalam kehidupan bermasyarakat.

Flores adalah salah satu pulau di NTT yang juga selalu menghadirkan potret indah toleransi kehidupan beragama. Ruteng, kota sejuk yang terletak di Flores bagian barat  menyajikan gambaran yang serupa pada perayaan Tri Hari Suci Paskah tahun 2023. Hal ini terlihat pada perayaan Jumat Agung, ketika umat Katolik melaksanakan prosesi jalan salib. Sejumlah siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Ruteng turut ambil bagian dan terlibat aktif mengamankan jalannya prosesi.

Prosesi jalan salib untuk 7 paroki yang ada dalam wilayah Keuskupan Ruteng diawali dengan ibadat Lamentasi yang dipimpin oleh Vikaris Episkopal Ruteng, RD Gerardus Janur, di lapangan Motang Rua. Selanjutnya umat dari masing-masing Paroki berarak dan melaksanakan jalan salib menuju Paroki masing-masing.

Siswa MAN 2 Ruteng terlibat aktif sejak awal prosesi dilaksanakan dengan membantu menjaga keamanan dan kenyamanan umat yang melaksanakan ibadah. Para pelajar MAN terlihat di antara ribuan umat Katolik yang memenuhi lapangan Motang Rua. Mereka berdiri paling depan, menjadi bagian dari panitia Jumat Agung dan membantu mengatur umat yang menghadiri Lamentasi.

Meski sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan 1444 H/2023 Masehi, semangat para siswa MAN 2 Ruteng tidak berkurang. Menjadi bagian dari keseluruhan prosesi dengan mengenakan seragam sekolah berwarna putih dengan rompi songke berwarna hijau, para siswa menjadi pemandangan indah toleransi di Ruteng.

“Setelah sahur kami bersiap kesini (lapangan Motang Rua) karena kami mendapat tugas untuk membantu menjaga ketertiban jalannya prosesi jalan salib. Membantu kelancaran ibadah umat beragama lain adalah hal yang biasa kami lakukan dan ini menyenangkan sehingga kami menjalankannya dengan senang.

Tidak masalah sedang berpuasa. Membantu umat beragama lain, menjaga ketertiban ibadah mereka juga adalah ibadah buat kami,” kata Aldi Fayasir, salah seorang siswa MAN 2 Ruteng.

Zulfikar, pendamping Remaja Masjid, yang juga adalah salah seorang guru sekaligus staf Humas MAN 2 Ruteng mengatakan bahwa, ini merupakan bagian dari toleransi dan penerapan moderasi beragama.

“Ini bukan kali pertama kami berpartisipasi dan mendukung jalannya kegiatan hari raya keagamaan. Saling mendukung untuk melancarkan ibadah umat beragama adalah budaya kami di Manggarai. Saat Lebaran, muda mudi Katolik juga membantu panitia untuk menjaga ketertiban ibadah salat. Keberagaman menjadikan persaudaraan diantara kami semakin kuat. ini juga merupakan bagian dari toleransi dan penerapan moderasi beragama yang kami tanamkan kepada anak-anak sejak dini,” ujar Zulfikar.

Perhentian ke-9 dari 14 perhentian jalan salib untuk Paroki Kumba juga ditempatkan di depan Masjid Baiturrahman Kumba yang merupakan salah satu masjid yang ada di Kota Ruteng.

JEANY WAJONG
Ruteng, NTT

Bagikan :

Advertisement