NYALANYALI.COM – Mereka, awalnya adalah orang asing. Bukan saudara biologis saya.
Tetapi saya sayang mereka. Karena mereka adalah saudara saya dalam iman dan kemanusiaan.
Kami lahir dan tumbuh dengan latar belakang yang beragam.
Tapi kami berkembang dengan satu niat yang seragam.
Melebarkan sayap kebaikan. Menjadi jembatan antara yang butuh bantuan dan yang membutuhkan amalan.
Berusaha menjadi kesayangan Arrahman, meski jalannya tak selalu landai dan datar.
Karena mengendalikan hati, adalah tugas yang tak kenal kata henti. Dia selalu terbolak balik seperti air yang mendidih.
Kadang putih, kadang buram, kadang melegam.
Semoga Alloh yang menggenggam hati kami diantara kedua jemariNYA, mengkaruniai kami tetapnya iman yang lurus nan setia.
Agar kata dan tingkah selalu dalam bingkai Lillah, Billah dan Fillah.
Kehidupan kami penuh dinamika. Grafiknya sama bagi semua manusia.
Kadang naik, kadang turun, kadang stagnan.
Menjadi kurir kebaikan, bukan sertamerta hidup kami bebas dari masalah.
Kami manusia biasa. Ujian, musibah, cobaan adalah niscaya.
Manusia terbaik sepanjang sejarah, Kekasih tercinta shalallahu ‘alaihi wasallam saja merasakannya.
Tetapi satu yang saya teladani, ditengah badai ujian dakwahnya, Rasulullah mempunyai senyum yang megah.
Dear sahabat baik,
Kalau kau merasakan pundakmu berat, silakan rehat.
Jika kau merasa butuh tambahan semangat, dirikanlah shalat.
Ketika dadamu penuh dengan keluh, angkat tangan dan segera bermunajat.
Curhat kepada sang maha mengatur Jagad.
Ketika kau butuh pelukan hangat, aku siap…
Inilah aku, saudaramu.
Mungkin uang aku belum punya.
Tapi pelukan dan doa, Insyaa Alloh aku selalu ada. Tersedia.
Dear para relawan kebaikan dimanapun kalian berada,
Di Medan juang manapun kalian bekerja,
Doa terbaik menyertai,
Semoga Alloh menyayangi..
Meski dunia membuat kita nyaris poranda, jangan berhenti menjadi baik ya?
With love,
Budhe Wul’s