P A G E B L U K

Tinggal diam di rumah

Terkurung di sangkar mewah

Terperangkap serangan wabah

Di seantero dunia virus merambah.

Siapa pernah menduga?

Kalau virus menyerang secara global

Bagaimana mungkin musuh merasuki sanak saudara ?

Bagaimana pandemi bisa menjadi musuh kita bersama? 

Virus masuk di relung ranah ruang keluarga.

Aku hanya bisa diam tersentak

Berkecamuk segala prasangka

Anggapan mengendap di dalam pikiran

Bagaimana mungkin musuh tak terlihat akan sirna

Apakah mungkin virus bisa musnah, sementara hidup berkembang di sekitar kita

Bahkan kehidupan virus menyatu di antara kerabat dan sahabat kita.

Virus menyerang dengan senyap 

Dalam hening menyerbu yang lemah

Meninggalkan kematian dengan acak

Korban sporadis menyebar kesana kemari.

Kalau ada penyakit berjangkit

Kalau terjadi bencana pandemik

Kalaupun ada pagebluk menyerang

Kalaupun sudah saatnya nanti kan tiba

Kita pasti bisa menyesuaikan kehidupan ini.

Aku kan tetap percaya

Hidup ini sudah ada jalannya

Sudah sejak dari jaman dahulu kala 

Leluhur kita memilih hidup di tanah bencana.

Kehidupan menyatu dengan cincin api

Tanah alluvial menunjukkan tumpukan fakta

Kita telah melewati berbagai macam petaka

Penyakit sampar yang datang secara tiba-tiba

Tanpa dinyana “black dead” sirna begitu saja

Pengalaman hidup memberi sifat arif bijaksana

Demikian kuatnya prasangka sebagaimana adanya.

24 Januari 2021

HARI UNTORO DRADJAT
Mantan Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Kementerian Pariwisata 

Catatan: Pagebluk (KBBI): wabah, penyakit, pandemi.

BACA:

Jeda Pembatas Akhir Tahun

Ibuku

Daun-daun Bertebaran

Bagikan :

Advertisement