NYALANYALI.COM, Kisah – KPLL yaitu Komunitas Peduli Lansia Lombok. Kami bentuk dua tahun lalu di Mataram.
Ada Uchie Handari, mbak Diah Soepono, Ertika Sari (teman-teman SMP 1 Mataram) dan kawan lainnya mencetuskan ide membentuk wadah kumpul-kumpul yang bermanfaat. Kenangan manis, saat mudik ke Lombok kami bertemu di panti lansia tersebut. mbak Eka Agustiani, Pelungguh ingat kan membawa puding saat itu?
Setiap Selasa kami mengirimkan kue tiga potong untuk satu papuk (papuk itu bahasa Sasak untuk kakekk/nenek). Ada 60 papuk yang tinggal di sana. Selasa lalu, kami kirim kue plus baju layak pakai. Awalnya saya kebagian giliran per tiga minggu mengirimkan 60 buah kue, kini alhamduliah menjadi per 7 tujuh minggu.
Gembira jika semakin banyak yang peduli pada papuk-papuk ini. Terima kasih bune Lulita Damayanti (Malang), Rosiana Dewi, Sayuk Safir (Lombok) telah menjadi teman seperjalanan.
Papuk-papuk itu tidak memiliki keluarga, sungguh bukan keadaaan yang mereka inginkan di hari tua. Kami layaknya putri bagi mereka.
Kami ingin mereka merasa memiliki keluarga yang ingat pada mereka. Bagi kami, tindakan kecil dan sederhana secara rutin yang mendatangkan kebahagian pada orang orang tua, kesepian dan terpinggirkan adalah sumber berkah dan kasih sayang Allah.
Jalan ini adalah jalan sunyi, namun sungguh senyum mereka selalu memanggil kami untuk kembali.
Walau di Surabaya, 7 minggu sekali sesuai giliran, saya kirim kue ke sana bersama 2 anggota lainnya. Biasanya 60 buah kue saya pesan pada teman-teman penjual kue di Sekarbela, desa kelahiran saya. salah satunya Maslahah yang baik hati mengantarkan kue bubur srikaye kesukaan mbah.
Pemesanan kue saya niatkan sebagai ajang silaturahmi dengan tetangga kampung saya. Mereka dengan senang hati mengantarkan kue tanpa ongkir pula. Terharu, walau sudah 35 tahun meninggalkan kampung, mereka mengingat saya sebagai putrinya Abah Ayang.
Dunia begitu indah, bukan? Dengan teknologi semua bisa bersinergi.
24 Juni 2021
AINAL YAKIN