Indonesia 2021, Irma Hutabarat: Harus Ada Keberpihakan Terhadap Persoalan Lingkungan

NYALANYALI.COM, Opini – Kaleidoskop 2020 didominasi oleh berita Covid-19, dari mulai pandemi pada awal tahun, hingga berita  vaksinasi di akhir tahun

Indonesia 2021 ini, saya berharap agar pemerintah lebih memperhatikan lingkungan hidup dan climate change nyata dan terjadi. Kita belum berbuat banyak untuk menghadapinya, masalah air, tanah, energi terbarukan dan perusakan hutan serta lingkungan masih terjadi. Citarum contohnya, hanya sebagian dari begitu banyak masalah

Namun, belum juga terlihat keberpihakan terhadap lingkungan hidup ini, masalah yang sama terjadi dimana mana.

Pemerintah terkesan terlalu memanjakan industri dan investor dengan mengorbankan lingkungan atas nama investasi dan pembangunan. Hutan lindung, lahan subur dirusak. Kita tak bisa lagi membiarkan tata ruang dan tata kelola yang mengutamakan investasi dan industri. Citarum belum juga membaik karena pabrik masih membuang limbah di sungai-sungai.

Di Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi terjadi perusakan lingkungan yang massif. Apalagi Jawa, jangan ditanya. Sampai sekarang masih saja belum bisa moratorium penebangan hutan atau alih fungsi lahan.

Harapan saya pada 2021 ini, jadikan tahun untuk berbenah lingkungan, membenahi yang rusak dan yang sudah porak poranda.

Sebetulnya Covid mengajarkan kita untuk memberi perhatian sungguh-sungguh terhadap lingkungan.

Kepala daerah dan segenap pemimpin harus menunjukkan prestasinya dalam hal perbaikan lingkungan dan edukasi masyarakat  agar komunitas paham betapa pentingnya air, tanah dan udara bersih dalam kehidupan ini.

Terlalu banyak bicara soal politik, surga janji surga tak jua memperbaiki lingkungan. Tanya saja kepada setiap kepala daerah, kondisi sungainya bagaimana ? Kualitas air membaik atau tidak? Bagaimana kondisi lahan pertanian? Lahan kritis bertambah luas , diperbaiki atau tidak ? Bagaimana kondisi hutannya?

Harusnya ada evaluasi dan parameter untuk itu, sebagai acuan berapa besar kerusakan lingkungan? Sudah diperbaiki atau belum? Bagaimana hasilnya? Jangan sampai ada kerusakan lingkungan yang baru. Bisa atau tidak ?

Lingkungan hidup tak berdaya dan di daerah semakin parah kerusakan, jadi tolok ukur sukses kepala daerah harus jelas. Agar petani kita bisa maju, bagaimana caranya? Jika lingkungan tak mendapat prioritas, bagaimana?

Sejak anak-anak duduk di bangku SD harus diajarkan apa itu lingkungan, sungai, air, ekosistem, keanekaragaman hayati yang di implementasikan dalam keseharian. Anak-anak diajarkan bebagai macam  pelajaran  namun tak paham fungsi sungai dan bagaimana memilah sampah serta akibat membuang sampah sembarangan.

Seluruh anak Indonesia selaiknya paham apa itu hutan hujan, menyayangi pepohonan, satwa, alam, bukan hanya sebagai pelajaran hafalan atau teori  melainkan cara hidup yang benar selaras dengan alam sejak dini, serentak di seluruh Indonesia

Satu hal lagi, media juga memberikan porsi untuk lingkungan hidup tak cukup banyak, kalah dengan banyaknya gosip, sensasi, infotainment dan hal-hal yang tak bermanfaat bagi lingkungan atau kehidupan kita.

Irma Hutabarat
Aktivis Lingkungan, Pendiri Citarum Care dan  Vetiver Indonesia

Bagikan :

Advertisement