MARIAM BLOK M

NYALANYALI.COM, Kisah – Dia adalah legenda Blok M dan sekitarnya. Keberedaannya menjadi bagian cerita hidup anak-anak Melawai. 

Untuk mereka yang pernah mengenal, melihat, dan berbicara dengannya.

Untuk lelaki yang pernah dicium dan dikejar-kejarnya. Untuk perempuan yang hanya diberikan dua pilihan saja, memberikan uang atau diludahi.

Untuk dia yang tak peduli predikat orang gila yang dicapkan kepadanya. Rumor menyebar ada yang bicara depresi berat ia karena jadi korban perkosaan, ada yang bilang tak waras akibat ditinggal kekasihnya, ada yang beranggapan tak gila ia sesungguhnya, bahkan ada yang memergokinya belanja di pasar seperti kebanyakan perempuan biasa.

Banyak yang bilang bahasa Belandanya oke punya. “Mevrou (nyonya)” kerap ia ucapkan pada ibu-ibu. Ada yang berasumsi ia pernah menikah dengan orang Belanda, ada pula yang beranggapan kalau tidak berdarah Ambon, mungkin Manado asalnya.

Dia hadir Era 70 sampai awal 90 an. Kemudian hilang tak tentu rimbanya. Meninggalkan banyak cerita tentangnya. Menyisakan bagian dirinya menjadi bagian kisah orang-orang yang pernah mendengar namanya. Di Blok M ia beristana. Misteri keberedaannya. 

Hingga kini, namanya masih bergaung di Blok M dalam cerita-cerita. Orangnya entah kemana. Kalau masih hidup tak ada kabar tinggalnya. Kalau sudah meninggal tak ada kabar kuburnya.

Mariam namanya. Entah nama aslinya atau nama yang diberikan orang iseng kepadanya. Setengah kata orang isi otaknya. 

Aku tak pernah melihatnya. Di zaman itu aku di pedalaman Sumatera sana. Sejak masuk Jakarta, Mariam nama yang cukup sering kudengar. Sang Legenda di pusat belanja. Aku banyak mendengar kisahnya. Tapi tak pernah tahu orangnya.

Ketidakwarasannya bisa berubah normal dengan iming-iming satu dua linting rokok saja. Kegilaannya barangkali tak segila orang-orang yang kelihatannya normal, tapi mau diiming-imingi satu dua kardus uang untuk melukai berjuta rakyat ini.

Mariam Blok M. Setidaknya ia pernah ada. Menjadi bagian hidupmu. Iya kamu.

S. DIAN ANDRYANTO
Penulis #sayabelajarhidup

Bagikan :

Advertisement