Batu Perhiasan dari Zamrud Hingga Kecubung

NYALANYALI.COM, Aksesori – Bicara soal perhiasan dengan bahan dasar batuan, Indonesia termasuk produsen berpotensi dalam bidang tersebut. Kerajinan batuan mulia pun banyak ditemui di beberapa daerah. Salah satunya adalah di Pulau Kalimantan. Seperti di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kota Martapura, sebagai penghasil intan, banyak juga ditemui pengrajin intan dan batuan jenis lainnya di kota ini. Tak ayal, banyak orang mengenal Martapura sebagai “Kota Intan”.

Tak hanya Kalimantan, Pulau Jawa pun memiliki batu-batuan yang tak kalah menariknya,yaitu di Sangiran dan Bojonegoro. Hasil kerajinan batu Sangiran telah menembus pasar-pasar di Solo, Yogyakarta, serta Jakarta. Tidak hanya berdiam di Pulau Jawa, kerajinan ini telah merambah ke luar negeri, seperti Hong Kong, Jerman, dan Belanda. 

Sedikit kreativitas, ditambah pengetahuan tentang batu-batuan alam dan mulia, akan melahirkan modifikasi atau tidak menutup kemungkinan menciptakan tren perhiasan batuan di Indonesia. Nah, jika tertarik membeli perhiasan batuan di pusat kerajinannya langsung, jadikan kota-kota tersebut tujuan wisata belanja Anda.

Batu-batuan asal Kalimantan 

Di Kalimantan, tepatnya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ada pasar Kebun Sayur. Terletak tidak jauh dari Stadion Persiba Balikpapan dan kompleks Pertamina  Pertama kali mendengar nama tersebut, terlintas dalam benak pikiran, pasar ini pasti berisi pedagang-pedagang yang menjual sayur-mayur dan sejenisnya. Namun, setelah melihat langsung, calon pembeli tidak akan menemui para penjual sayuran, melainkan penjual cenderamata khas Kalimantan, termasuk kerajinan batuan.

Beragam jenis batuan dapat dijumpai di pasar ini. Jenis yang paling banyak dicari oleh pembeli adalah batuan asal Kalimantan, yakni kecubung. Namun, ada pula orang yang mencari jenis batu lainnya, seperti batu permata, seperti batu akik, opal, topaz, pirus giok, kalimaya, mata kucing, blue savir, zamrud, mira delima, coral stone berwarna merah, turquoise warna biru atau hijau. 

Batu yang sudah berubah menjadi perhiasan, seperti kalung, cincin, gelang, serta aksesoris lainnya, itu dijual dengan harga bervariasi tergantung jenisnya, mulai dari harga terendah, berkisar Rp 25.000 sampai jutaan rupiah.

Batu-bauan asal Jawa 

Bila Kalimantan terkenal karena perhiasan batu-batuan, di Sangiran., tepatnya di Desa Krikilan, atau kurang lebih 45 kilometer dari kota Sragen. Terdapat 160 dusun yang ada di situs purbakala Sangiran. Dan, masyarakat yang hidup di sekitar lokasi wisata sejarah itu, selain memiliki mata pencaharian sebagai petani, mereka juga mempunyai keahlian membuat kerajinan batu.

Ada satu keunikan dari pembuatan kerajinan tersebut. Para pengrajin mengukir batu-batuan alam hingga tercipta berbagai macam fosil menarik. Industri rumahtangga ini, pada akhirnya membuahkan 36 unit usaha dan kapsitas produksi mencapai 20.900 buah. 

Masih di Jawa Tengah, memasuki daerah Bojonegoro. Kawasan itu memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat memuaskan. Sebuah pusat kerajinan batu onix bisa dikunjungi di Kecamatan Bubulan.

RATIH KUSUMAWANTI

Bagikan :

Advertisement