ADIK, KAU DI MANA – KRU KAPAL MV NUR ALLYA SETAHUN HILANG

Hari Yanto, juru mudi di kapal kargo MV Nur Allya tak terdengar lagi. Hilang kontak, Agustus 2019. Sejak saat itulah ia dan 24 ABK kapal itu lenyap begitu saja, terakhir kali diketahui tengah berlayar di Laut Halmahera.

***

Hampir setahun ini.

Fajar Merry Saputro tak mendengar kabar Hari Yanto, adiknya itu. Terpisah abang adik tanpa kepastian. Dicarinya berbagai informasi, tentang keberadaan kapal kargo MV Nur Allya tempat adiknya bekerja, tak bertemu kejelasan juga.

“Harapan kami, kalau diduga tenggelam bisa dibuktikan, kalau memang tidak tenggelam, Semoga crew MV Nur Allya dalam lindungan-Nya,” kata Fajar.

Hari Yanto, Juru Mudi Kapal MV Nur Allya – Foto Istimewa

Manalah ada abang adik tak terikat batinnya. Adik hilang tak tentu rimbanya. Orang yang ia kenal sejak masa kecilnya, bermain bersama, bertengkar pernah pula, saling ingatkan dilakukan, berkirim kabar tiada putusnya.

Kabar tak ditemukannya kapal kargo MV Nur Allya masih menyimpan misteri hingga kini. Segala upaya telah dilakukan, bangkai kapal jika tenggelam pun tak ada bekasnya.

Kapal bermuatan nikel itu berlayar dengan rute Pulau Weda, Maluku Utara tujuan Pelabuan Morosi, Sulawesi Tenggara. Tapi kontak terakhir di Laut Halmahera, kemudian senyap, kabar angin pun tak jelas.

Dugaan kapal MV Nur Allya tenggelam di perairan sekitar Desa Fluk, Laut Halmahera di kedalamam 843 meter di bawah permukaan laut. Namun, hasil pencarian yang berlangsung hingga September 2019, itu nihil, tak ketemu buktinya.

Fajar terus mencari tahu, kabar sekecil apapun tentang kapal kargo yang hilang bersama adiknya itu. Ia tak putus harapan, meski nyaris setahun kejadiannya. Ia dan keluarganya hanya ingin tahu, Hari Yanto bagaimana kisahnya. Jika pun berakhir, seperti apa dan di mana kuburnya. Jika di tengah samudera pun, ikhlas sudah semua. Tapi, buktikan saja segalanya.

Meski terbersit juga harapan, adiknya selamat meski entah di mana.

Satu tahun, adik tak tentu rimbanya.Berkalang duka ia dan seluruh keluarga. Bagaimana pun juga, satu darah satu asal, jika hilang satu serasa tak lengkap semua. Jika tak tampak satu, tak genap segalanya.

Adik entah di mana. Fajar terus menunggu kabar, diiringi seluruh kenangan masa kecilnya bersama. Adik kau di mana, berikan kabar meski pun duka yang kami terima.

Dian Andryanto
#sayabelajarhidup

Bagikan :

Advertisement