Tetap Setia

Terik mentari itu tidak menyurutkan semangat Mbah Waris untuk menarik gerobak kecilnya.

Dia menunggu beberapa saat isteri cantiknya untuk bersolek mengenakan kebaya. Dirasa cukup dan pantas untuk kumpul dengan banyak orang Mbah Kosod muncul dari kamar setelah berhias diri.

Kendaraan yang disiapkan suaminya sudah siaga. Mbah Waris menggandeng tangan untuk naik ke kendaraan itu, menata tempat duduk agar sang isteri tercintanya nyaman. Rumahnya di RT 3, RW 3 Desa Kenoyojayan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Tak dipikirkan dirinya, tenaga sudah renta, kulit legam menyiratkan sisa2 kekuatan masa mudanya. Tak berbaju punggung itu tampak kulit tuanya.

Dia tarik gerobak kecil itu untuk mengantar isteri untuk mengikuti Posyandu lansia di desa Kenoyojayan, kecamatan Ambal. Mengapa harus susah-susah berangkat? Ya… itu dilakukan agar ada ilmu kesehatan yg didapat di usia senjanya. Isteri cantiknya biar melepas kepenatan bersama teman sebaya di itu posyandu.

Pikir Mbah Waris saat seperti inilah rasa cinta itu diungkapkan dalam kesederhanaan, bukan dengan kemewahan dan itu sebenarnya bisa dilakukan. Karena ekonomi mereka masuk cukup mampu di desanya. Mungkin bagi orang lain dianggap aneh, atau bahkan pembaca bisa mengatakan “hal sepele kok ditulis”. Itu sah-sah saja. Namun kesederhanaan dan cinta kasih mereka menjadi pelajaran hidup bagi banyak orang.

Naskah dan foto: Hardi Nugroho – Ambal, Kebumen, Jawa Tengah

email: nug.hardi@gmail.com

Buku #sayabelajarhidup ke-9: NUSANTARA BERKISAH 1 (2018)

Bagikan :

Advertisement