NYALANYALI.COM – Setiap kali dia masuk dalam kamar dadanya rasanya ditusuk-tusuk serpihan beling botol bir. Tak banyak yang bisa dia katakan, apa yang terjadi – yang sebenarnya terjadi. Ingin rasanya memutar mudur jarum jam dan meralat – menghapus, saat yang dulu terjadi yang kemudian sangat menentukan arah dan rasa kehidupan, sesuatu yang terlihat indah dan terjadi ternyata tidak seindah yang dibayangkan.
Padahal saat itu dia lagi getol-getolnya aktif mengkoleksi berbagai doa dan hafalan lalu tak pernah lupa membacanya di setiap kesempatan yang tepat. Sekalipun keadaan terus membusuk di dalam dada, dia tidak pernah berhenti mengkoleksi doa menghafalkan lalu mengamalkannya siang malam.
Dia sadar puluhan kali dihadapannya nampak jalan untuk keluar dari kubangan hidup yang pengap dan bau ini, tapi dengan sadar peluang itu dia campakkan.
Dirinya masih yakin Tuhan akan memberinya jalan keluar yang jauh lebih baik, setidaknya jalan keluar yang tidak menarik perhatian saudara, tetangga, teman-teman facebook, teman-teman pengajian, teman gaple, ..ough..! Dia pandangi ruangan kamarnya – ya, kamar.
Ruang tidur cukup luas dengan perabotan tidak murah dengan aroma wangi yang tak pernah absen yang kesemuanya itu kombinasi yang rutin menikamnya setiap kali dia berada sendirian di kamar.
Ya sendiri. Sendirian… Mungkin berdua atau bertiga dengan setan yang cengar-cengir melihat dia duduk sila mematung di lantai seperti pertapa tanpa tanda jasa…
20 Juni 2021
EMBIE C. NOER
EMB@2021