Pernyataan Sikap ICW perihal Upaya Peretasan Pegiat Anti-Korupsi

NYALANYALI.COM, Jakarta – Tak kurang dari 9 anggota Indonesia Corruption Watch (ICW) mendapat peretasan. Termasuk Adnan Topan Husodo, coordinator ICW. Perestasan itu dilakukan pada Senin 17 Mei 2021 saat mengadakan konperensi pers bersama sejumlah mantan pimpjanan KPK.

Keterangan pers itu menyikapi upaya pemberhentian 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Pembicara yang hadir dalam ruang zoom 6 mantan pimpinan KPK yakni Busyro Muqoddas, Saut Situmorang, M Jasin, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja dan Agus Rahardjo.

Terhadap kejadian ini, ICW menyampikan penyikapan sebagai berikut:

•  Pada hari ini Indonesia Corruption Watch menyelenggarakan kegiatan konferensi pers delapan mantan Pimpinan KPK guna menyikapi permasalahan pemberhentian 75 pegawai KPK akibat gagal melewati Tes Wawasan Kebangsaan. Adapun konferensi pers dilakukan menggunakan media zoom (khusus untuk narasumber dan panitia) dan ditayangkan melalui kanal youtube Sahabat ICW;

•  Pembicara yang hadir dalam ruangan zoom: 1) Busyro Muqoddas; 2) Adnan Pandu Praja; 3) Saut Situmorang; 4) Moch Jasin; 5) Busyro Muqoddas; 6) Agus Rahardjo; 7) Nisa Zonzoa (Peneliti ICW, Moderator); 8) Kurnia Ramadhana (Peneliti ICW); 9) Tamima (Peneliti ICW);

•  Sepanjang jalannya konferensi pers, setidaknya ada sembilan pola peretasan atau gangguan yang dialami. Pertama, menggunakan nama para pembicara untuk masuk ke media zoom. Kedua, menggunakan nama para staf ICW untuk masuk ke media zoom. Ketiga, menunjukkan foto dan video porno di dalam ruangan zoom. Keempat, mematikan mic dan video para pembicara. Kelima, membajak akun ojek online Nisa Rizkiah puluhan kali guna menganggu konsentrasinya sebagai moderator acara. Keenam, mengambil alih akun whatsapp kurang lebih 8 orang staf ICW. Sebagian nomor ada yg di-take over, sebagian sudah berhasil dipulihkan, sedangkan beberapa orang lainnya mengalami percobaan. Ketujuh, beberapa orang yang nomor whatsappnya diretas sempat mendapatkan telepon masuk menggunakan nomor luar negeri (Amerika Serikat) dan juga puluhan kali dari nomor asal provider Telkomsel. Kedelapan, percobaan mengambil alih akun Telegram dan e-mail beberapa staf ICW. Namun, upaya pengambialihan gagal.  Sembilan, tautan yang diberikan kepada pembicara Abraham Samad tidak dapat diakses tanpa alasan yang jelas;

•  Penting untuk diingat, bahwa upaya pembajakan ini bukan kali pertama terjadi pada aktivis masyarakat sipil. Sebelumnya pada kontroversi proses pemilihan Pimpinan KPK, revisi UU KPK tahun 2019, UU Minerba, serta UU Cipta Kerja praktik ini pernah terjadi;

•  Peretasan hari ini bukan hanya dialami oleh ICW saja, anggota LBH Jakarta dan Lokataru pun mengalami hal yang serupa;

•  ICW menduga ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak sepakat dengan advokasi masyarakat sipil terkait penguatan pemberantasan korupsi . Pembungkaman suara kritis warga melalui serangan digital merupakan cara baru yang anti demokrasi. Maka dari itu, kami mengecam segala tindakan-tindakan itu dan mendesak agar penegak hukum menelusuri serta menindak pihak yang ingin berusaha untuk membatasi  suara kritis warga negara.

Bagikan :

Advertisement