Masih Sayang

NYALANYALI.COM, Kisah – Kendil tanah ini aku beli di sebuah toko khusus peralatan rumah tangga. Di mana toko tersebut selalu ramai dikunjungi para pelanggan. Ketika aku ke sana hanya ingin beli serokan dan kendil tanah ini.

Semula untuk merebus rempah sebelum pandemi. Tapi belakangan kondisinya merembes, alias bocor alus-alus.

Mau dibuang nggak tega. Disimpan juga buat apa, buat pajangan? Nyempit-nyempitin rumah sempit.

Teringat zaman kecil dulu, Simbah menyimpan garam krosok di wadah tanah. Katanya biar awet , tidak cepat mencair. Garam selalu dalam keadaan kering. Kadang kuali tanah tempat garamnya diletakkan di tungku paling belakang. Biar selalu anget, kata Simbah.

Nah, sekarang ….

Sekian puluh tahun kemudian, ketika aku juga sudah menjadi simbah bagi 6 cucu, ilmu menyimpan garam aku gunakan.

Semoga garamku awet, tidak mencair dan kering, sehingga awet. Sambil mengamankan garam, sambil menggunakan barang bekas yang masih disayang


Semangat pagi Gaees …

Jangan bosan dilewati tulisan lansia,yaa ….. Karena kita semua harus bahagia. Aku akan lebih bahagia kalau sudah menulis dan membagikan cerita.


Namun sekiranya kalian tidak suka yang menjadikan tidak bahagia, seperti biasa …silakan ditutup, di-unfollow, diunfriend atau diblokir juga boleh.


Karena aku akan terus menulis untuk menunda datangnya kepikunan. Dan aku tidak ingin kalian menderita melihat tulisanku.

NUNING INDRIASTUTI SUDARMO

BACA:

Sekarang Aku Punya HP Baru

Bagikan :

Advertisement