NYALANYALI.COM – “Ibu selalu bangga kepada saya. Meskipun saya sering membuat keonaran di mana-mana, tapi saya selalu pulang untuk Ibu. Dia selalu bisa ‘memegang’ dan menasihati saya,” kata Ikang Fawzi, di acara Golden Memories, awal Agustus 2016 lalu.
Masyarakat kemudian mengetahui betapa sosok rocker, Ahmad Zulfikar Fawzi atau dikenal Ikang Fawzi ini begitu dekat dengan bundanya. Tampilannya yang keras di panggung itu luluh saat ia menceritakan ibunya, Muliawati yang telah tiada. “Saya pernah dikeroyok orang, dipukuli, saya tidak pernah menangis. Tapi bicara soal ibu sangat sensitive buat saya, semuanya mulai dari situ. Ibu saya selalu memberikan motivasi kepada saya, sehingga saya menjadi seperti sekarang ini,” kata pria kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1959 ini.
Kini saat Hari Ibu, kepada NyalaNyali.com, Ikang Fawzi mengatakan bahwa Ibu adalah perempuan nomor satu yang berperan dalam hidupnya. “Saya sangat dekat dengan Ibu,” kata penyanyi dan aktor yang sudah berkiprah di panggung pertunjukan sejak 1981 ini.
“Dulu, waktu saya bayi sempat sakit dan sempat dinyatakan meninggal, tapi Ibuku yang seorang perawat tetap ngotot dan berjuang demi menyelamatkan saya,” kata Ikang. “Dan, alhamdulillah bisa bertahan hidup,” ujarnya, berkisah.
Pelantun tembang Preman, Catatan Si Boy dan Selamat Malam ini melanjutkan ceritanya, “Sejak itu, saya dapat perhatian khusus dari almarhumah Ibu. Saya sering menemani Ibu dalam kegiatannya. Nggak ada rahasia dengan Ibu, tempat curhat sampai Ibu meninggal ketika saya berusia 25 tahun, pada 1986.” ujarnya, mengenang.
Ada kata-kata yang membekas dari Yuya, begitu ibunda Ikang Fawzi akrab disapa. “Karena saya agak lemah waktu kecil tapi paling badung. Ibu selalu memotivasi saya. Dia sangat yakin saya bisa jadi orang yang kuat, sehat dan punya kelebihan. Dia selalu bilang, “Kamu hebat!” Apapun prestasi saya selalu dia apresiasi.,” katanya.
Jika waktu dapat diputar Kembali, jika Ibu masih ada, Ikang sangat ini tidur dipeluk dan dibelai Ibunya seperti dulu. Juga, “Nyanyi bersama. Jalan bersama sambil bercandaria. Almarhumah Ibu saya orangnya periang dan banyak temannya,” kata dia.
Ikang Fawzi pun menceritakan, “Ya, Marissa Haque, satu-satunya pacar saya yang almarhumah Ibuku senang. Than I Married her,” tuturnya.