Dunia makin gila.
Si kaya dibela,
padahal penipu hina.
Si miskin pun dianiaya.
Dunia makin mendung.
Si jelita disanjung,
padahal suka mengungkung.
Si biasa pun dirundung.
Dunia makin rawan.
Si hitam direndahkan,
si putih dielu-elukan.
Kenapa? Bukankah kita sama-sama insan?
Kelompok tak bersalah dibantai.
Tangan di senapan bergerak lihai.
Tembak! Tembak saja mereka yang tak tahu apa-apa.
Neraka tak pernah lelah melucuti daksa si durhaka.
Dunia, kini ia lebih dari kata menakutkan.
Lesap sudah keadilan.
Lesap sudah rasa aman.
Kau tahu ke mana ia bertujuan?
Ke perut-perut pemimpin licik?
Ke wajah-wajah rupawan munafik?
Ke tangan-tangan orang picik?
Atau … ia hanya sedang menanti hari baik?
Kalau begitu, ayolah!
Dunia pun sudah lelah,
menyaksikan penghuninya salah arah.
Marilah! Mari kita berubah!
Kerahkan seluruh karung semangatmu!
Kita bangun dunia baru.
Tumpahkan seluruh bejana afeksimu!
Kita buat Dunia menangis haru.
Dan Buana masih terisak sewaktu kita menghadapnya.
Makin deras tatkala kita berteriak, “Lihatlah kami telah berjaya!
kami berhasil menumpas para manusia tak berguna,
yang murka cuma karena isimu berbeda-beda!”
Hitam bukanlah noda,
biasa bukanlah cela,
beda bukanlah dosa.
Kita ini manusia!
Tuhan pun pasti punya alasan,
mengapa kita diciptakan berlainan.
Tapi satu hal yang bisa kita pastikan:
dunia tak akan seru tanpa perbedaan.
ZALIKA SHAFA AZIZAH
SMP Salman Alfarisi Cibinong kelas 8 Ibnu Sina