NYALANYALI.COM, Jakarta – PT MODENA Indonesia mengakhiri tahun 2020 dengan selebrasi besar yang tak lupa menggandeng teman-teman penyandang difabelitas. Dengan tema “Limitless Passion”, MODENA kembali mengadakan acara tahunan pada 17-18 Desember lalu, di MODENA Experience Center Suryo, Jakarta. MODENA ingin mengajak semua orang untuk menunjukkan semangat tanpa batas, dengan menyelenggarakan acara di mana kita bisa menyumbang talenta dan karya di bidang seni, masak-memasak, atau sociopreneur.
“MODENA ‘Limitless Passion’ menjadi sarana untuk menyalurkan minat orang-orang di bidang seni, cooking maupun sociopreneur dengan aktivitas yang menyenangkan dan memberikan pandangan serta ilmu yang baru untuk dipelajari,” kata Bagus Prastowo, Direktur PT MODENA Indonesia. “Di tengah kondisi pandemik ini, wadah berkreasi menjadi terbatas. Kami ingin menyediakan tempat dimana kita semua bisa menyeimbangkan kesehatan mental dan tetap menyalurkan passion, di acara ini MODENA mengajak masyarakat untuk menyalurkan hobi tanpa mengenal batasan di manapun dan kapanpun,” ujarnya.
Acara ini dibuka dengan keseruan cooking demo para penyandang difabel dari DignityKu, organisasi yang menyediakan pelatihan khusus untuk penyandang disabilitas. Dilanjut dengan pemilihan lima besar 3D Art Installation karya teman-teman mahasiswa bersama Ardi Gunawan dan Monica Hapsari sebagai panelis juri. Namun, sorotan utama dari Limitless Passion berada di sesi unveiling Masterpiece Retrofridge, di mana hasil karya Retrofridge dari seniman difabel Hana Madness, Aqil Prabowo, dan Anfield Wibowo akan diperlihatkan kepada para tamu.
Puncak acara, pengumuman lelang Masterpiece Retrofridge yang sudah berlangsung di website Benih Baik, dengan seluruh hasil lelang akan didonasikan kepada Yayasan Mutiara Hati Magelang, suatu sekolah yang memberikan pelatihan dan pendidikan kepada anak-anak difabel. Donasi akan digunakan untuk membantu pembangunan dan perbaikan fasilitas sekolah Yayasan Mutiara Hati di Magelang. Ibu Sri, selaku pendiri dari Yayasan Mutiara Hati Magelang juga bercerita tentang latar belakang beliau dan sepak terjangnya dalam menghidupi sekolahnya dengan segala cara, termasuk dengan berjualan susu keliling.
Dengan tema “Limitless”, Hana Madness, Aqil Prabowo, dan Anfield Wibowo menerapkan interpretasi mereka sendiri tentang arti dari kata “tanpa batas” di produk Retrofridge, dimana mereka berhasil merangkul kekurangan mereka menjadi sebuah anugerah yang dimiliki. Keterbatasan tidak membuat mereka berhenti untuk menemukan passion dalam berkarya sampai saat ini.
Masing-masing seniman turut menuangkan talentanya yang bisa dilihat di setiap sisi produk Retrofridge MODENA. Hana Madness, seorang seniman doodle yang mengidap gangguan bipolar ini menunjukkan arti kata “Limitless” dengan warna yang merah cerah dan mendekornya dengan karakter-karakter yang unik dalam karyanya yang berjudul “The Future is Colorful”. Sedangkan Aqil Prabowo, seorang seniman dengan dyslexia menganggap rutinitas adalah sesuatu yang membosankan, sehingga ia mentransformasi kulkas yang biasa menjadi sebuah karya seni yang berjudul “Box of Imagination” dengan coretan Aqil yang kaya dengan warna-warna, dan banyak karakter berbagai bentuk sebagai representasi kepribadian Aqil yang seru.
Artis yang terakhir, Anfield Wibowo adalah remaja yang mengidap sindrom Asperger dan tuna rungu, dia sudah lama berkarya dengan gayanya yang figuratif, abstrak, ekspresionis, maupun naturalis. Di acara ini, Anfield telah membuat karya yang sungguh istimewa dengan pemilihan campuran warna dan gambar gedung-gedung yang diberikan judul “Limitless”.Dengan adanya acara ini, MODENA ingin menunjukkan komitmennya untuk mendukung dan membantu talenta semua orang tanpa memandang latar belakang mereka. “Semoga dengan acara ‘Limitless Passion’ ini, kita bisa menunjukkan dan mendorong semua orang untuk terus mengembangkan passion mereka dan terus berkarya dan berkembang melampaui segala batas, dan MODENA dengan senang hati akan mendukungnya,” kata Bagus.