AGIL NAMANYA BUKAN BADUT…

NYALANYALI.COM – Topeng badut dipegangnya, tangan satunya membawa kaleng cat yang diedarkannya ke beberapa orang yang ia temui. Jika ikhlas, uang receh berpindah tangan ke kaleng cat itu.

Wajah anak muda itu kuyu. Hari sudah beranjak malam. Ia terus berkeliling tanpa alas kaki.

Sesekali topeng badut dikenakannya. Kostum penuh polkadot yang sudah lusuh menempel di badannya yang kurus.

Anak muda 20 tahun itu kemudian duduk. Di depan warung nasi goreng. Aromanya menggoda. Perutnya lapar. Ia belum makan.

Menjadi badut jalanan sudah dilakoninya 3 tahun terakhir. Modal pakaian dan topeng badut. Bila siang membantu ayahnya jika ada borongan rumah atau bangunan, setelah magrib ia keluar menambah uang jajan menjadi badut jalanan. Berkeliaran di jalan mengharap belas kasihan.

Agil namanya. Sangat terpaksa ia lakukan sebagai badut jalanan. Mencari pekerjaan sudah dilakukannya berkali-kali, tak mudah baginya yang hanya tamatan SMP.

Malam menggelap. Gerimis turun. Aroma nasi goreng menari-nari. Seorang anak muda di negeri ini berharap hidupnya berubah, lapangan kerja terbuka baginya, sehingga satu ketika kostum dan topeng badut itu bisa ditanggalkannya. Menjadi kisah lama meski tak pernah terlupa.

Gerimis mereda. Agil undur diri. Sebungkus nasi goreng dan sebotol air mineral digenggamnya erat-erat.

Ia berjalan menjauh. Malam masih lama. Gelap masih lama.

S. Dian Andryanto

Bagikan :

Advertisement