Pagi tadi sejuk sekali
setelah kemarin sepanjang sore dan malam diguyur hujan yg lumayan lebat.
Orang-orang ada diantara senang dan waswas
kwatir banjir karena debit air begitu melimpah ruah.
Aku tetap mandi supaya dalam melaksanakan ritual ngopinya menjadi sempurna.
Dimana kesejukan yg ada dibadan bisa bercengkrama dengan panasnya kopi.
Kopinya harus kental dengan sedikit gula.
Pahitnya kopi harus tetap terasa sebagai representasi dari kehidupan…
Buwahahaha..
Barulah menghisap rokok kretek favoritku jiesamsoe.
Dimana setiap tarikan hisapannya adalah kenikmatana yg tak tertukar.
Dan benar kata orang tua dulu
rejeki itu berseliweran dipagi hari.
Kalo kesiangan keburu dipatok ayam…
Akhirnya aku paham juga bahwa rejeki itu tidak berbatas.
Mendapatkan inspirasi juga rejeki.
Gak salah kan kalo aku kerap menulis….
jangan memanja malam
hingga pagi terlambat datang
membuat siang pucat pasi
Jakarta, 23 Mei 2021
DIMAS BUDI SUSILO