Syawalan Trah: Kebersamaan yang Mengakar

NYALANYALI.COM – Tradisi syawalan trah disebagian masyarakat bisa jadi sudah luntur, tergantikan dengan syawalan virtual melalui aplikasi zoom. Namun hal ini tak berlaku bagi trah Amad Danom.

Karena itu, berlalunya wabah pandemi corona yang berlangsung selama dua tahun kemarin tentu saja menjadi berkah luar biasa, apalagi bagi para pini sepuh yang masih bertempat tinggal di tanah leluhur.

“Alhamdulilah tahun ini kami bisa menyelenggarakan syawalan trah, kegiatan tahunan yang rutin diadakan,” ujar Jujur Pratomo Wibawa, ketua pengurus harian Yayasan Amada Sentosa “bisa bersilaturahim secara fisik dan tatap muka itu citarasanya berbeda jika dibandingkan bertemu secara virtual” katanya menambahkan.

Syawalan Trah tidak semata-mata melakukan halal bihalal sebagaimana moment saling memaafkan dihari raya Idul Fitri, tapi juga sekaligus sebagai bentuk kepedulian untuk terus menjaga jalur kekerabatan dari generasi ke generasi. “Jangan sampai nanti anak cucu tercerai berai dibanyak tempat tapi antarmereka tak tahu menahu bahwa mereka adalah bersaudara,” kata Tris Murkisti, salah seorang anggota trah.

Secara manfaat, pengenalan silsilah keluarga akan membuka jendela pengetahuan individu tentang nilai-nilai hidup maupun tradisi yang dipupuk di dalam wangsa mereka. Nilai-nilai tersebut lantas dicerna dan dimaknai untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan.

Sejauh pantauan, trah Amad Danom ini sudah tersebar tidak hanya di wilayah NKRI tapi juga sudah ada yang di luar negeri. Ini tentu saja potensi yang bisa membuka peluang banyak hal. Berbagi info pendidikan, pekerjaan, kegiatan sosial atau bidang lainnya.

Bagi generasi milenial, ini sekaligus menjadi pijakan awal untuk terus memunculkan karya, inovasi dan terus melakukan terobosan-terobosan untuk kemajuan tidak saja di tanah leluhur, tapi juga membawa nama baik leluhur di tempat domisili terkini masing-masing.

Alih-alih melakukan terobosan terkini, yang menjadi kekhawatiran adalah menurunnya kesadaran generasi muda untuk peduli pada jalur kekerabatan, bisa karena beberapa alasan; jarang bertemu, jarang berkomunikasi, kendala jarak yang jauh atau informasi yang minim dari para tetua. Ini tentu menjadi PR bersama para orang tua untuk tidak putus semangat mengenalkan sanak saudara kepada anak cucu dan keturunannya.

Jika hubungan kekerabatan ini terjalin dan terbina dengan baik, bukan tidak mungkin akan muncul beragam ide bisnis atau usaha yang dikelola secara bersama dan akan menghasilkan kemaslahatan untuk masyarakat yang lebih luas.

FAUZAH ROMADHON KHOMSAH  

Baca: Melinjo Berkah Bulan Syawal

Bagikan :

Advertisement