RES(V)OLUSI – dua

Cermin mana yang tak memantulkan wajahmu, jika wajahmu sendiri ada di sana.
Cahaya mana yang akan menerangimu, jika kau tak menyalakan cahaya dari hatimu.

Refleksi bukan hanya melihat cara berpikir orang lain dari sudut pandangmu saja.
Tidak pula hanya mencetak benar hanya dari sisimu saja. Refleksi itu pantulan, sumber utamanya dari diri kita.

Kita penuh prasangka, prasangka itu yang akan membekapmu sendiri hingga sulit nafas segar kau dapatkan.
Kita berapi-api penuh benci dan dengki hingga membakarmu sendiri.
Kita gila permusuhan tak sadarkah rumah sakit jiwa terbesar di dunia tengah kita bangun di negeri ini, kau serta aku jadi pasiennya. 


Tinggal hitung menit saja, tahun berganti.
Merugi bagi mereka yang tak mampu instropeksi, sia-sia mereka yang terus menerus tak beranjak dari sakit hati.
Percuma tahun berganti ratusan tahun sekalipun, bagi mereka yang berhati batu.


Aku akan meniadakan mereka yang mengumbar benci di timeline ku.
Bukan begitu cara berkawan, yang tak membuatku belajar hidup lebih jika berada di antara mereka yang mencaci maki semudah mereka menggerakkan jari dengan tumpul hati. 


Malam nanti, pukul 00.01 sudah tahun berganti. Kalender baru. Adakah niat berganti, menjadi diri lebih baik lagi? Tak sekadar pecah kembang api, riuh deru trompet, dan kemudian sama saja. Tak ada arti.


Kita punya pilihan itu. Berkacalah!

S. DIAN ANDRYANTO

Bagikan :

Advertisement