NYALANYALI.COM, Kisah – Hachikō Anjing yang Setia (忠犬ハチ公 Chūken Hachikō). Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat buat anjing jenis akita inu, ini mondar mandir di depan stasiun Shibuya, Tokyo menunggu majikannya yang sebelumnya biasa pulang saban sore.
Profesor Ueno yang memeliharanya sejak ia lahir, sedari awal pula menghirup udara kehidupan ini, adalah bagian dirinya. Berangkat ia antar, pulangnya ia jemput. Seharian waktu pun dihabiskan bersama. Setiap waktu. Hingga satu hari, tuannya tak pulang-pulang. Ia coba lagi esok hari, menunggu lelaki tua itu pulang. Selalu dan selalu di depan stasiun itu. Tapi harapannya tak kunjung datang. Terus saja ia datang menjemput tuan yang tak kan lagi datang.
Ueno memang tak lagi pulang utuh, ia terkena serangan jantung dan mengembuskan nafas terakhirnya di kampus Universitas Imperial Tokyo saat mengajar. Kejadian itu luput dari perhatian Hachiko, si anjing setia. Selama sepuluh tahun itu ia menunggu, rentang 1925 hingga 1935. Tak peduli berapa banyak perubahan terjadi di sekitarnya, itu tak mengubahnya, ia tak putus setia menunggu majikannya pulang.

Dan, entah apa yang dirasakannya. Kesedihan macam apa yang diembannya. Bicara beda bahasa. Duka tak bisa disampaikan. Menunggu tak tentu terus dilakukan. Ia hanya ingin melihat tuannya kembali keluar dari peron stasiun itu dan pulang bersama.
Pagi dingin, 8 Maret 1935, di dekat jembatan Sungai Shibuya, tak jauh dari stasiun kenangannya itu, orang-orang menemukan Hachiko mati. Sebuah tempat yang selama ini tak pernah disambanginya. Di sana ternyata ia memilih mengembuskan nafas terakhirnya sendiri dalam sunyi dan penantian panjangnya. Di musim dingin yang sepi.
Di musim semacam itu aku berdiri di samping patung Hachiko, mencoba menjadi dia, memandang ujung pintu peron stasiun Shibuya yang riuh. Menunggu yang dinanti tiba. Tapi hanya rasa kosong yang ada, menyanyat perih, entah apa itu namanya.
On O Wasureruna, balas budi jangan dilupakan. Anjing ini mengajarkan arti itu.
Shibuya, Tokyo, 7 Oktober 2015
S. DIAN ANDRYANTO
Penulis #sayabelajarhidup