Novel Baswedan, Luka Keadilan Terhadap Dirinya Dibawanya Berlari

NYALANYALI.COM – Selasa, 11 April 2017, usai salat subuh di masjid Masjid Al Ihsan, tak jauh dari rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lelaki ini dalam perjalanan pulang. Saat itulah motor yang dikendarai dua orang itu, cepat mendekatinya dan menyiramkan air keras ke wajahnya. Meninggalkan luka permanen di mata kirinya. Meninggalkan luka bagi penegakan keadilan di negeri ini.

Nyaris tiga tahun kasus teror kepada Novel Baswedan itu tidak menemukan titik terang, siapa pelakunya. Berbagai tim pencari fakta dibentuk, tak menuntaskan pula.

Sejak itu, penyidik senior KPK yang mampu menuntaskan banyak kasus korupsi  tak dapat melihat dengan sempurna lagi. Namun, profesionalitas dan pengabdiannya kepada penuntasan korupsi di Tanah Air tak kendur. Novel Baswedan memimpin tim penangkapan buron sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi, tersangka kasus suap dan gratifikasi senilai Rp 46 miliar di sebuah rumah di daerah Simprug, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum menuntut dua pelaku yang diduga menyerang dirinya dengan tuntutan satu tahun penjara, yang mengundang reaksi publik, karena menurutnya dilakukan ntak sengaja. Bagaimana mungkin dalam kasus penyiraman air keras yang membuat cacat permanen itu hanya dituntut setahun penjara, sementara di kasus penyiraman air keras lainnya bisa dituntut 10 hingga 12 tahun penjara.

Dan, Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara menjatuhkan vonis 2 tahun penjara kepada Rahmat Kadir Mahulette, terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Dan, 1,5 tahun kepada Ronny Bugis. Keduanya polisi aktif berpangkat brigadir. Publik kembali bereaksi menuntut keadilan untuk Novel Baswedan. Hukum minta ditegakkan.

“Sandiwara telah selesai sesuai dengan skenarionya. Point pembelajarannya adl Indonesia benar-benar berbahaya bagi orang yang berantas korupsi. Selamat bapak Presiden @jokowi ,Anda berhasil membuat pelaku kejahatan tetap bersembunyi, berkeliaran & siap melakukannya lagi!” tulis Novel Baswedan di akun Twitternya.

Upaya Novel Baswedan dan sejawatnya di Wadah Pegawai KPK untuk terus memberantas korupsi tak kendur meski gangguan dari berbagai penjuru terus terjadi. Siapakah Novel Baswedan? Dia menceritakan kisah lain. Tentang masa kecilnya kepada Redaksi NyalaNyali.com dalam kanal Wawancara, yang membentuknya hingga sebagai sosok seperti hari ini. Ikuti kisahnya.

Bagikan :

Advertisement