Memancing Ikan Tak Sekadar Mengail

NYALANYALI.COM –  Benar, memancing ikan bukan hobi yang digeluti para pecintanya baru-baru ini saja. Banyak yang sudah menggelutinya sejak lama, bahkan seperti meneruskan kegemarannya mengail sejak kanak-kanak.

Namun, saat pandemi Covid-19 ini, waktu menjadi lebih leluasa untuk menyalurkan hobi memancing ini. Beberapa tempat pemancingan ikan ada saja peminatnya. Empang-empang pun menjadi tempat mancing yang mengasyikkan. Meski ada saja yang lebih mantap jika bisa mengail ikan di lautan. Meski pun biayanya tentu saja tak sedikit, bukan hanya sewa kapal dan bahan bakarnya saja, tapi juga bahan makanan yang harus disediakan beberapa hari.

Betapa mengasyikkannya hobi memancing ini, sampai John Lasetter seorang animator, pejabat kreatif tertinggi di Pixar dan Walt Disney harus khawatir jika tak bisa memancing. “Saya khawatir anak-anak zaman sekarang tidak punya waktu untuk membangun rumah pohon atau naik sepeda atau pergi memancing. Saya khawatir hidup ini menjadi makin cepat,” kata dia.

Jadi nikmatilah hidup dengan memancing, meskipun tentu tak semudah hanya melempar kail.

Per Vestergaard

Per Vestergaard
Health Dept. – Denmark

“Saya memancing sebenarnya sejak usia 5 tahun, biasanya diteman anjing kesayangan, Nicky namanya.  Untuk bisa memnacing harus berjalan sekitar 1 kilometer dari rumah orang tua.

Kepuasan memancing kalau mendapatkan ikan besar dan ikan dalam jumlah yang banyak. Senang juga karena suasana ketenangan saat memancing. Setelah dewasa, saya memancing bersama teman-teman, jadi makin seru, bisa memancing sampai 5 jam.

Kalau iseng ya mincing di danau. Tapi, ikan dari danau atau sungai biasanya ikannya dilepas kembali, karena mayoritas orang Denmark tidak makan ikan dari sungai atau danau. Dan, kalau di laut, kita Ikut himpunan memancing yang harus bayar pertahun. Dan untuk memancing di laut dengan kapal, harus mempunyai izin memancing dari pemerintah Denmark.Jika memancing dapat ikan salmon akan menggembirakan karena di Denmark jarang mendapat ikan salmon.

Mulyana

Mulyana
Wiraswasta – Tangerang

“Memang bukan baru-baru ini saja orang-orang mulai hobi mincing. Saya hobi mancing sejak kelas 2 SD, pulang sekolah saya dan teman-teman selalu mancing dengan alat pancing sederhana di kampung halaman saya yang banyak sungai kecil. Alat pancing tradisional dari bilah bambu yang sudah kami serut dengan pisau dan kami beri senar pancing.

Saya dan teman-teman mancing ke empang dan laut. Mancing di empang  yang perlu disiapkan adalah umpan dan essen, karena kalau tidak pakai essen pancingan  jarang dimakan ikan. Kalau kami sudah bosan di empang, saya dan teman-teman menyewa perahu lanjut ke pulau dengan menyiapkan umpan dan benang yang kuat, karena ikan di laut lumayan-lumayan besar. Saya pernah dapat pancingan ikan mas dengan bobot  6,7 kg di empang,  dan ikan laut pernah kami dapat ikan tenggiri dan kakap seberat 10 kg dan 15 kg,.

Budget mancing di empang paling banyak Rp 300 ribu plus umpan, dan untuk budget mancing di laut itu pastinya lebih besar bisa sekitar Rp 6 juta karena mancing di laut itu perlu menyewa perahu dan makanan, apalagi kami mancing di laut sekitar 2 hari makanya budgetnya jadi besar. Sebenarnya, saya ada satu tempat mancing yang sangat ingin saya kunjungi, spotnya di Papua, tapi karen biaya yang dibutuhkan tinggi, saya belum sampai ke sana.

Ikan favorit pancingan saya kalau di empang adalah ikan emas,  kalau di laut, semua ikan saya favorit karena ikan di laut walaupun kecil tarikannya dahsyat, apalagi kalau dapat ikan besar, wow tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata paling indah “.

Aryadi Agustian

Aryadi Agustian
Freelance system analis dan programmer – Depok, Jawa Barat

“Bermain di sawah  dan di kali untuk mencari belut dan menyerok ikan-ikan kecil  atau memancing ikan di sunbgai menjadi salah satu kegiatan saya bersama teman-teman sebaya saat itu. Sungguh menyenangkan rasanya, dulu saat tinggal di kota, ikan kecil pun harus dibeli di penjaja ikan panggulan, kemudian setelah pindah rumah, saya dapat mencari sendiri ikan sebanyak-banyaknya dan gratis pula. Bukan hanya ikan, kepiting kecil pun menjadi target pencarian. Ikan-ikan itu bukan untuk dimakan melainkan untuk dipelihara dalam toples atau ember.

Alat pancing pertama yang saya gunakan saat itu sangat sederhana. Saya membuatnya dari bilah bambu yang diserut mengecil ke bagian ujung atas untuk dijadikan joran. Benang layangan dijadikan benang untuk memancing  dan peniti dijadikan kail setelah sebelumnya dibentuk menjadi kail. Tak ada reel yang digunakan, benang layangan hanya diikat saja diujung joran. Jika joran patah maka ikan pun lepas membawa kail beserta benang dan patahan bambu.

Untuk lokasi, saya lebih suka memancing di spot liar, bukan kolam pemancingan yang sudah ketahuan ada ikannya karena sudah dimasukan ikan ke kolam tersebut. Unsur kejutan memancing di spot liar lebih terasa sensasinya. Kita tidak tahu ikan apa yang akan di dapat,sebesar apa dan sebanyak apa ikan yang akan di dapat. Urusan tidak mendapatkan ikan itu bukan tujuan, saya tetap mendapatkan suasana untuk dinikmati saat memancing. Tak jarang malah ikan hasil tangkapan pun dibagi ke tetangga atau teman.

Persiapan memancing akan tergantung lokasi dimana kita akan memancing. Alat yang digunakan pun berbeda. Perangkat untuk memancing di laut dengan di sungai atau danau pun berbeda, walau bisa saja menggunakan alat yang sama, namun ukuran benang dan ukuran kail akan berbeda, disesuaikan dengan target ikan pada spot di mana kita akan memancing.

Berbagai jenis ikan yang berhasil dipancing memiliki banyak ukuran, mulai dari ukuran terkecil (biasanya digunakan untuk umpan hidup), ukuran sedang (karena spot memancing banyak ikan tersebut), hingga ikan besar karena spot memancing adalah sarang ikan besar.

Untuk ikan besar, saya pernah strike ikan GT sebesar 5 Kilogram, ikan pari ukuran besar dan ikan tenggiri yang beratnya kurang lebih 8 kilogram. Ikan jenaha atau kakap tompel ukuran 2-3 kilogram biasanya menjadi target favorit saat memancing di kepulauan seribu, karena bisanya ikan terebut bergerombol di suatu spot dan sangat mudah memakan umpan.

Budget memancing di laut sangat bervariasi. Memancing di laut akan tergantung dari ukuran kapal yang akan digunakan. Semakin besar kapal dan fasilitasnya maka semakin mahal. Namun biaya tersebut dibagi dengan tim, mulai dari biaya termurah untuk sewa kapal  1jutaan dibagi 3 hingga 4 orang hingga sewa kapal ukuran agak besar yang biaya sewanya sekita 4-5juta sekali trip untuk delapan orang

Jika memancing di laut, senang kalau dapat ikan pinggiran sejenis samge, ikan jenaha, ikan baronang, ikan kerapu karena strike-nya tak perlu menunggu lama dan tidak perlu biaya mahal untuk sewa kapal.”

TIM REDAKSI NYALANYALI, LALA WULANDARI

BACA
Memupuk Cinta di Tengah Taman Sendiri
Fotografi Sebongkah Hobi, Jeprat-jepret Mengasyikkan

Bagikan :

Advertisement