NYALANYALI.COM, Penyintas Hebat – Teman-teman, selalu jaga diri dan tidak panik jika virus Covid-19 ini harus mampir ke tubuh kita. Jujur, soalnya saya saat itu panik luar biasa, takut, bingung,linglung, dan segala macam rasanya. Aku, Eddy suamiku, dan Dito anakku, positif Covid-19 pada 27 Januari 2021, mulai isolasi mandiri di rumah, dan semua yang di rumah mengungsi ke tempat kerabat lainnya.
Pertanyaan pertama pasti adalah kok bisa kena?
Ya, ternyata bisa. Saya dan anakku Dito sehari-hari d irumah, hanya sesekali keluar rumah untuk membeli keperluan rumah tangga, itu pun dengan protokol (prokes) kesehatan yang lumayan ketat, tapi masih bisa juga kena. Kemungkinan besar dari suami, yang masih kerja, harus ketemu banyak orang, tapi itupun tetap dengan prokes ketat juga, ternyata masih bisa kena.
Jadi, jangan sekali-kali menyepelekan pandemi ini. Mau nggak mau, harus masuk suplemen dan vitamin ekstra, jangan keluar rumah tanpa prokes. Setelah bepergian segera bersih-bersih, ganti baju. Jika memungkinkan, tak usah pergi ke mana-mana dulu jika tidak penting, apalagi sekadar jalan-jalan. Tahan dulu keinginan itu, karena kalau sudah kena rasanya nggak enak banget.
Lalu gejalanya apa? Kami bertiga gejalanya ringan tapi beda-beda.
Kalau suami, sebelum kena Covid-19, memang kondisinya capek, sering kehujanan, gejalanya hampir sama seperti kalau kita flu, lemas, tulang-tulang terasa sakit semua, batuk-batuk sedikit, meriang, kedinginan. Saya tidak curiga kena Covid-19 karena saya pikir hanya karena capek dipekerjaan, lama-lama saya lihat kok wajahnya kuyu dan terlihat sakit, akhir lakukan tes, dan hasilyna positif.
Akhirnya, saya pun ikut tes dan sama hasilnya, positif. Karena saya juga merasa sakit kepala hebat beberapa hari, lemas, tulang-tulang rasanya sakit semua, tonsilitis/amandel bengkak dan rasanya sakit sekali,saat pagi hari bangun tidur.
Tiga hari setelah PCR penciuman mulai menghilang, hidung mampet. Alhamdulillah, cuma lima hari saja hidup hampa tanpa bisa mencium bau-bauan. Nahm suami dan Dito tidak sampai mengalami hilang penciuman, lalu saya selalu mimpi buruk, ngantuk berlebihan, menyapu rumah sedikit dudah lelah, mandi saja capek. Akhirnya, sudahlah rumah kotor, bobo saja, benar-benar konsentrasi ke penyembuhan.
Kalau Dito, sempat demam satu hari dan sakit tenggorokannya, tidak batuk tapi banyak slem di tenggorokan. Dia paling sehat di antara kami bertiga, mungkin Allah atur dia dikasih hasil positif untuk jaga Ibu dan Bapaknya.
Lalu bagaimana kami mengobati diri?
Sejak suami hasilnya positif, saya sudah blank, nggak tahu harus kasih apa, bingung, takut, cemas, semua jadi satu. Alhamdulillah ada Om Joko yang langsung kasih lianhua, obat Cina dan Vitamin C. Ada Mbak Sari yang kirim obat berdasarkan pengalaman temannya yang pernah kena Covid-19 dengan gejala yang sama dengan suami. Obatnya yang dikirim zytromax, fluimucil, dextamine, sanmol, imboost force, kal vit D3, Vit C. Lalu saya tambah sendiri suplemen Nuvit dan sambiloto capsul. Alhamdulillah juga ada Mbak Vita dan Pak Syamsul yang saya WA terus, mereka yang membuat saya agak tenang di awal-awal kecemasan berlangsung. Terima kasih untuk semuanya. Maturnuwun.
Setelah Saya dan Dito dinyatakan positif juga, kami hanya minum Zytromax, vit.C, vit D, imboost force, sambiloto kapsul, lalu dikirimi sahabatku Mbak Vita yaitu Qusthul hindy (jamu yang disarankan ustaz Adi Hidayat untuk membantu penyembuhan Covid), dan juga dikirimi sahabatku Maya yaitu Sodium Ascorbat Vit C crystaline powder.
Pokoknya, semua saran dari kakak-kakak dan sahabat semua dilakukan. Minum air bioglass berbotol-botol, hayuk. Disuruh uap kayu putih pun, hayuk aja. Kumur-kumur air garam Himalaya, oke. Semua kami lakukan. Oles-oles oil YL yang langsung dikirim kakak iparku Ika yaitu oil Thieves dan Eucalyptus dan di difuser hidup nonstop tiap hari di kamar. Lalu mbak Rita kirim minyak kutus kutus untuk olesin di dada, leher, tangan kaki biar nggak ngilu, katanya, okelah pakai juga. Dan, satu orang lagi yang selalu bantuin healing dan kasih nasihat untuk tetap tenang dan yakinkan kesembuhan, Mas Aan teman Mbak Rita, Alhamdulillah dukungan keluargaku dan sahabat begitu besar. Setelah seminggu isolasi mandiri, Puskesmas baru kasih vitamin C, Bcomplex dan zinc.
Alhamdulillah ada Mbak Dian, Ardiya dan Fini yang sudah menjaga Hana. Semua teman terbaikku, Yenny, Gita, Astrid, Amy, Santi, Gina, Umi, Lia, Nira, Ibu Eni, Mbak Lala, Aan, Mbak Titi, Galuh, Ika, Yulia yang kirim pot tanaman. So sweet banget pelipur lara benar deh. Mbak Tya, Apotik Karina yang siaga kirim obat yang aku butuhkan, tetanggaku Mila, Dian, Asri, Mbak Nel, Adikku Winda, yang hampir tiap hari bergantian mengirimkan makanan, camilan, buah-buahan.
Barakallah, boro-boro mau mikir masak pada saat itu, bahkan sudah selesai isoman 14 hari masih ada yang kirim, pasienku, tetanggaku, seperti ibuku sendiri, yang hampir tiap hari mengantungkan sarapan di pagar rumah. Terima kasih yang sudah telepon dan WA: Ibu Sasa, Bu Netti, Mbak Tulus, teman-teman MCI, terima kasih doa teman-teman semua untuk kesembuhan kami. Mohon maaf, saya memang tidak banyak kasih info ke teman-teman yang lain, karena saya memang tidak kuat untuk cerita dan menjaga supaya teman-teman tidak cemas.
***
Seminggu pertama pas dinyatakan positif Covid, terutama saya, merasa sangat cemas, pikiran sudah macam-macam, karena suami saturasi oksigennya turun-naik di bawah 95, lalu agak lega ketika kita ke Puskesmas cek fisik, Alhamdulillah semua normal, dan kami tidak mau cek lagi saturasi oksigen, karena takut mempengaruhi emosi, tapi saya terus tanya suami, ada sesak nggak, ada sempoyongan nggak. Jawabnya semua, “Nggak”.
Sudah, yakin saja semua baik-baik saja. Semua saran kami jalankan. Setiap hari konsentrasi kesembuhan, Tidak nonton TV acara yang mempengaruhi emosi, tidak bersosial media, tidak main ponsel, apalagi baca WA group. Yang harus dilakukan adalah Happy! Ibadah, makan yang bergizi, minum air putih yang cukup, gerak-gerakkan badan, berjemur, terus begitu berulang dilakukant! Lalu saya dipaksa main piano oleh Mbak Vita, katanya biar kamu seneng, jujur, rasanya berat banget untuk buka piano, tapi kulakukan juga, eh bener, napas berat sedikit berkurang, jjadi lakukan apapun yang bisa membuat kita bahagia.
Jadi, kalau kita sudah kena virus Covid, memang psikis atau emosi kita dipermainkan, tiba-tiba baca di WA grup, sesuatu yang bikin sedih atau takut atau marah, napas langsung berat, langsung pusing, yang tadinya batuk sudah reda, jadi batuk-batuk lagi.
Dari sini, ada pelajaran berharga untuk hidup kita, puasa sosmed, TV dan hape untuk urusan nggak penting sangat mempengaruhi hati, pikiran dan kesehatan. Hati-hati dan bijak ya mempergunakannya.
***
Akhirnya, selesai isoman 14 hari, tracer kami dari Puskesmas memberikan info bahwa jika selesai isoman 14 hari, sudah tidak ada keluhan, tanpa PCR kembali, sudah bisa beraktivitas normal kembali. Tapi rasanya tidak puas kalau nggak cek, akhirnya kami cek antigen, alhamdulillah hasilnya sudah negatif.
Sekarang, pasca-Covid kondisi kami gimana?
Alhamdulillah sejauh ini suami sudah kerja lagi, Dito lebih sehat, saya juga sudah bisa beraktivitas dengan baik, walau kadang masih agak terasa cepet letih. Tidak apa-apa, semua vitamin-vitamin masih diminum insyaaAllah semua kembali normal dan sehat paripurna. Lakukan semua hal yang membuat imun tubuh kita meningkat terus.
Intinya, jika hasil PCR kita positif, langsung isolasi mandiri, beli semua obat-obat dan vitamin (kalau bisa, saat pandemi ini, sediakan suplemen dan vitamin-vitamin), berpikir jernih, rileks, yakin bahwa virus ini sekadar mampir, pasti sembuh. Lupakan TV, lupakan sosmed, lupakan hape, ibadah tepat waktu, zikir, penyembuhan diri (self healing), makan, minum cukup, buah-buahan, tidur cukup, berjemur, menggerakkan tubuh, rileksasi dengan atur napas, jika napas berat, bernapaslah dengan napas perut, jangan paksa napas dada ya, supaya asupan oksigen tetap bagus.
Untuk mempercepat kesembuhan, berpikir positif. Semua butuh kemantapan dan keyakinan, harus membangun keyakinan yeng di tanam dalam bawah sadar kita, bahwa kita sehat dan cepat sembuh. Karena ini sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga kita bisa cepat sehat seperti sedia kala.
WIWIED – Jakarta