NYALANYALI.COM, Wisata – Ada beberapa mitos beredar tentang Imogiri. Konon, makam atau pasarean Imogiri sejak awal memang telah disiapkan oleh Sultan Agung dengan susah payah. Diceritakan Sultan yang sakti itu setiap Jumat sholat di Mekkah, dan akhirnya ia merasa tertarik untuk dimakamkan di Mekkah.
Namun karena berbagai alasan keinginan tersebut ditolak dengan halus oleh Pejabat Agama di Mekkah, sebagai gantinya ia memperoleh segenggam pasir dari Mekkah.
Sultan Agung disarankan untuk melempar pasir tersebut ke tanah Jawa, dimana pasir itu jatuh maka di tempat itulah yang akan menjadi makam Sultan Agung. Pasir tersebut jatuh di Giriloyo, tetapi di sana Pamannya, Gusti Pangeran Juminah (Sultan Cirebon) telah menunggu dan meminta untuk dimakamkan di tempat itu. Selanjutnya pasir tersebut dilemparkan kembali oleh Sultan Agung dan jatuh di Pegunungan Merak yang kini menjadi makam Imogiri
Wedang Uwuh
Tidaklah komplet ke Imogiri jika tak menikmati ”wedang uwoh” yang dijual penduduk setempat. Minuman khas ini tidak dijumpai di daerah lain. Uwoh berarti sampah dalam bahasa Indonesia.
Minuman ini terbuat dari gula merah alias gula jawa, gula batu, daun cengkeh, daun pala, dan kulit kayu manis. Begitu diseduh dengan air panas akan muncul aroma sedap. Harganya hanya Rp 2.000 per gelas besar. Sebagai pelengkapnya ada jadah, tempe dan tahu bacem, serta pisang rebus.
URRY KARTOPATI – Jakarta