NYALANYALI.COM, Musik – Setelah Eric Clapton, lain lagi dengan Jimi Hendrix. Seorang otodidak murni, yang juga mencapai tingkat virtuositas (ke-master-an) dengan cara mandiri, tipikal seorang self-made-man, sekaligus penemu, pelopor, dan penghibur jenius. James Marshall Hendrix, lelaki berdarah Indian dan Negro, ini sejak masa sekolah belajar gitar sendiri sambil mendengarkan permainan gitaris Southern Blues di radio. Di masa remajanya ia bermain di band R&B dan soul.
Si nyentrik, Jimi pernah memalsukan pernyataan bahwa dirinya gay kepada instrukturnya di program wajib militer (wamil) yang sudah dijalaninya selama 13 bulan di divisi 101 AU Amerika. Itu dilakukannya agar bisa keluar dari program itu. Sesudah lepas wamil, ia bermain di grup R&B dan Soul, bahkan rekaman bersama para tokoh musik seperti B.B King, Sam Cooke, Solomon Burke, Little Richard, dan The Isley Brother.
BACA:
3 Dewa Gitar Lintas Batas (01): Eric Clapton the White Bluesman
Jimi pernah pula membentuk band Jimi James and the Blue Flames. Ia lalu diajak mantan basis grup Animal, Chas Chandler, hijrah ke Inggris. Di sana, ia membentuk super trio yang legendaris: Jimi Hendrix Experience, bersama drummer Mitch Mitchell dan basis Noel Redding.
Di masa ini, ia mengembangkan teknik dan penemuanya, memanfaatkan effek feedbcak menjadi ekpresi musik dan mengenalkan penggunaan tremolo-arm, serta Wah-Wah Pedal untuk menciptakan kejutan pada teknik feedback-nya.
Bermain kidal tapi tetap menggunakan gitar standar, sungguh keterampilan yang sulit ditiru. Sensasi memainkan gitar dengan lidah dan gigi, tetap bermain dengan bersih disela gemuruh efek electronik musiknya, membuatnya menjadi sosok yang unik dan dikagumi.
Banyak orang menganggap puncak virtousitas permainan gitar listrik, sampai nuansa orchestral ada pada Jimi Hendrix. Inovasi teknisnya mempengaruhi musisi rock, jazz dan genre lain sesudahnya. Aksi panggungnya, ikut mengembangkan tren mod rock (Who, Pretty Thing). Gaya pribadinya mempengaruhi mega bintang setelah eranya seperti Michael Jackson dan Prince.
Di Monterey Pop Festival, aksi Jimi menggegerkan, bukan hanya permainannya tapi juga sensasi penghancuran dan pembakaran gitar ala mod rock. Ia pun berjaya di panggung dan rekaman.
Ketika kemunculan berikutnya pada 1969 di Woodstock Festival, ia kelihatan mulai jenuh dengan gaya panggung yang diciptakanya sendiri. Meskipun sempat berkolaborasi dengan John Mc Laughlin di studio rekaman, lalu membentuk Band of Gypsies.
Isle of Wight Festival (1970 ), ternyata merupakan pertunjukan panggung terakhirnya. Beberapa hari setelah itu, Hendrix meninggal karena over dosis. Para penerus gaya Hendrix adalah Robin Trower (gitaris Procol Harum), Frank Marino (gitaris Mahagony), Syd Barret (gitaris Pink Floyd pertama).
PUNTO DEWO
Dari berbagai sumber
Bersambung: 3 Dewa Gitar Lintas Batas (03): Carlos Santana